kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom proyeksi Bank Indonesia (BI) kembali tahan suku bunga acuan di level 3,5%


Senin, 24 Mei 2021 / 19:07 WIB
Ekonom proyeksi Bank Indonesia (BI) kembali tahan suku bunga acuan di level 3,5%
ILUSTRASI. BI gelar RDG pada Seni (24/5) hingga Selasa (25/5)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para ekonom memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan alias BI 7 Day Reserve Repo Rate (BI7-DRRR) di level 3,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Mei 2021. 

Asal tahu saja, RDG BI digelar pada Senin (24/5) hingga Selasa (25/5). Kepala ekonom Danareksa Research Institute (DRI) Moekti P. Soejachmoen mengatakan, keputusan untuk menahan suku bunga acuan ini perlu dilakukan untuk fokus dalam pemulihan ekonomi dalam negeri.

“Kami memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuan di level rendah pada Mei 2021 untuk meningkatkan pemulihan ekonomi domestik,” kata Moekti pada Kontan.co.id, Senin (24/5). 

Sejalan dengan hal itu, Moekti melihat BI masih tetap harus menjaga inflasi. Meski, memang inflasi diperkirakan masih akan berada di level yang rendah karena disebabkan oleh beberapa faktor. 

Pertama, pembatasan aktivitas PPKM yang masih berpotensi akan diperpanjang kembali karena ini terbukti mengurangi kasus positif Covid-19. 

Baca Juga: Rencana penyesuaian PPh bagi kelompok super kaya mendapat sorotan

Kedua, vaksinasi Covid-19 yang masih relatif lambat yang bisa menahan pemulihan. Apalagi, ini dengan ditunjukkan bukti hingga April 2021, jumlah orang yang sudah divaksin baru 2,56% saja dan bahkan sangat jauh dari target herd immunity yang sebesar 70%. 

Senada, Kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuan di RDG bulan ini. 

BI akan mempertimbangkan kondisi ekonomi yang mulai mengarah pada pemulihan. Bila bank sentral mengambil langkah untuk menurunkan, malah ini menunjukkan bahwa ekonomi masih belum menunjukkan pulih karena berbagai pihak masih banyak yang menunda kredit. 

Selanjutnya: Risiko taper tantrum buat Sri Mulyani memikirkan strategi pembiayaan yang tepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×