Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro pasti akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2021. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di kuartal tersebut masih belum bisa berada di zona positif.
“Bisa saja masih negatif. Namun, harapannya bisa ke positif tipis (low positive, single digit). Tergantung sebenarnya PPKM ini akan diulang lagi atau tidak, dan yang vital kalau sampai memengaruhi kegiatan di Jawa yang sumber distribusi barang,” kata David kepada Kontan.co.id, Minggu (7/2).
Selain karena PPKM, pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama memang secara musiman akan lebih rendah. Terkhusus tahun ini, kemungkinan pertumbuhan kuartal I-2021 akan rendah karena pada kuartal I-2020 lalu, ekonomi masih berhasil tumbuh positif di tengah badai Covid-19.
Baca Juga: Berlaku 9-22 Februari, ini isi Instruksi Menteri Dalam Negeri soal PPKM mikro
Akan tetapi, David melihat pengaruh PPKM mikro ini tidak akan sebesar pengaruh pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tahun lalu. Selain lebih longgar dari PSBB, ini juga faktor masyarakat dan dunia usaha yang sudah bisa beradaptasi dengan pembatasan aktivitas.
Namun, David berharap seiring dengan PPKM mikro, pemerintah bisa mempercepat proses vaksinasi sehingga keinginan untuk menekan angka kasus harian Covid-19 berhasil tercipta.
Lebih lanjut, David optimistis pertumbuhan ekonomi bisa bergerak ke zona positif pada kuartal II-2021. Selain karena ada momen lebaran dan Idul Fitri, ini juga karena faktor low based effect.
Meski begitu, David tetap mengimbau Indonesia waspada akan sentimen negatif yang menghantui. Seperti, mutasi Covid-19, konflik eksternal, maupun proses produksi dan distribusi vaksin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News