CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Ekonom: Pasar mengendus suhu politik masih panas


Senin, 29 September 2014 / 15:55 WIB
Ekonom: Pasar mengendus suhu politik masih panas
ILUSTRASI. Penumpang KRL Commuter Line memadati stasiun saat transit di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (31/5/2022). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Ryan Kiryanto mengungkapkan, anjloknya performa pasar keuangan RI salah satunya disebabkan pelaku pasar masih mencium panasnya suhu politik pasca pemilihan umum (pemilu). Beberapa hari belakangan, performa IHSG dan nilai tukar rupiah tertekan.

"Pelaku pasar masih mengendus suhu politik pasca pileg dan pilpres tetap panas. Terbukti dengan disahkannya RUU Pilkada tidak langsung," kata Ryan kepada Kompas.com, Senin (29/9). 

Oleh karena itu, lanjut dia, pelaku pasar khawatir tensi ketidakpastian politik masih tetap tinggi jika ada unsur masyarakat sipil yang mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sebab, ketidakpastian hukum dan politik akan menurunkan kepercayaan pasar. 

"Maka, pilkada langsung harus diperjuangkan oleh pemerintahan sekarang dan yang akan datang untuk menciptakan kestabilan politik dan hukum, sehingga investasi langsung dan portofolio kembali bergairah," ujar Ryan. 

UU Pilkada yang baru disahkan beberapa hari lalu membuat kepala daerah tidak dipilih langsung oleh rakyat, namun melalui DPRD. Pasar merespon pengesahan ini dengan anjloknya performa IHSG dan nilai tukar rupiah. 

Kurs rupiah di pasar spot siang ini sempat merosot ke posisi Rp 12.192 per dollar AS. Level ini merupakan posisi terendah sejak 5 Februari 2014 lalu, yang berada pada Rp 12.194 per dollar AS. 

IHSG pada perdagangan sesi pertama hari ini berhasil bangkit setelah sempat terpuruk di bawah level 5.100, dengan ditutup naik tipis 0,58 poin ke posisi 5.233,15. IHSG sempat turun 49 poin ke posisi 5.082,73. Namun menjelang akhir perdagangan sesi pagi, indeks berhasil merangkak menembus level hijau. (sakinah Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×