Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi memperkirakan posisi cadangan devisa di awal tahun 2022 tak akan banyak berubah dari posisi cadangan devisa pada akhir tahun lalu.
Tirta memperkirakan, cadangan devisa di bulan Januari 2022 di kisaran US$ 143 miliar hingga US$ 145 miliar, atau masih berada di kisaran posisi terakhirnya yang sebesar US$ 144,9 miliar.
“Tidak akan berubah banyak. Karena nilai tukar rupiah walaupun cenderung melemah tetapi cukup stabil dan masih di rentang fundamental,” ujar Tirta kepada Kontan.co.id, Kamis (3/2).
Baca Juga: Masih Dibayangi Sentimen Negatif, Begini Proyeksi Pergerakan Rupiah Selanjutnya
Ke depan, Tirtamasih optimistis cadangan devisa masih akan meningkat, bahkan akan bergerak di atas posisi akhir tahun lalu.
Ia akan memperkirakan, cadangan devisa di akhir tahun ini akan bergerak di kisaran US$ 148 miliar hingga US$ 151 miliar.
Potensi kenaikan ini didorong oleh pemerintah yang masih memiliki agenda penarikan utang, serta kinerja ekspor yang masih mumpuni meski memang tidak sebesar posisi di tahun 2021.
Namun, Tirta juga memperingatkan agar Indonesia berhati-hati dengan berbagai risiko yang membayangi ketahanan eksternal, salah satunya risiko peningkatan suku bunga acuan The Fed.
Baca Juga: Kombinasi Sentimen Eksternal dan Internal, Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah di 2022
Dengan kebijakan ini, Tirta memperkirakan nilai tukar rupiah akan melemah dan imbal hasil (yield) surat utang negara juga masih naik.
Tentu ini akan menggerus cadangan devisa untuk kebutuhan intervensi rupiah. Namun, Tirta optimistis nilainya tak akan besar. Pasalnya, kalaupun melemah, rupiah diperkirakan akan tetap stabil di bawah Rp 14.500 per dollar AS.
“Jadi secara keseluruhan, kebutuhan intervensi minim, kinerja ekspor masih bisa tumbuh dengan peningkatan harga komoditas, serta faktor penarikan utang masih bisa jadi pendorong cadangan devisa,” tandas Tirta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News