kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ekonom LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2023 Capai 5,09%


Jumat, 04 Agustus 2023 / 22:06 WIB
Ekonom LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2023 Capai 5,09%
ILUSTRASI. LPEM FEB UI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berada di kisaran 4,9% sampai 5,0%.


Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 adalah 5,09% secara tahunan alias year on year (YoY), sedikit meningkat dari kuartal I yang sebesar 5,03% YoY.

Proyeksi tersebut diikuti oleh berbagai dorongan-dorongan, seperti seluruh komponen belanja yang tercatat tumbuh positif, termasuk belanja pemerintah yang sebelumnya mengalami kontraksi sepanjang tahun 2022.

Selain dilihat dari komponen belanjanya, LPEM FEB UI mencatat bahwa persiapan tahun pemilu 2024 juga akan mendorong belanja konsumen. Persiapan tahun pemilu juga akan mendorong sektor yang paling diuntungkan, khususnya manufaktur seperti industri makanan & minuman dan tekstil, serta sektor jasa seperti media dan komunikasi, akomodasi, konsultasi dan profesi, serta transportasi.

Baca Juga: Konsumsi Ngegas, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diramal Terungkit

Namun, ada indikasi yang mengkhawatirkan dari tren pertumbuhan sektoral terlepas dari berbagai indikator ekonomi yang positif, melihat sektor manufaktur yang terus tumbuh di bawah rerata nasional konsisten sejak 2012.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyebut, Indonesia saat ini mengalami gejala deindustrialisasi prematur. Karenanya, kata Riefky, industrialisasi perlu kembali didorong.

Dia menyebut, tingginya permintaan nikel mentah dan olahan saat ini dan di masa mendatang akan berpotensi menguntungkan Indonesia apabila pemerintah mampu menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi dari komoditas nikel di dalam negeri.

Adapun keseluruhan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 dia prediksi berada di kisaran 4,9% sampai 5,0%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×