kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom: Kinerja ekspor bulan Desember 2018 belum banyak perbaikan


Senin, 14 Januari 2019 / 20:05 WIB
Ekonom: Kinerja ekspor bulan Desember 2018 belum banyak perbaikan


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Pieter Abdullah memperkirakan kinerja ekspor di Desember 2018 masih belum mengalami banyak perbaikan dibandingkan kinerja ekspor di November 2018.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor Indonesia di November sebesar US$ 14,83 miliar atau mengalami penurunan sebesar 6,69% dibandingkan Oktober 2018 dan menurun 3,28% dibandingkan November 2017.

Menurut Pieter, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kinerja ekspor di Desember 2018 belum mengalami perbaikan yang signifikan. Mulai dari kondisi global yang melambat yang mempengaruhi permintaan atas barang impor dari emerging market termasuk Indonesia, penurunan harga minyak dan komoditas di akhir tahun hingga adanya penguatan rupiah.

Tak hanya menahan ekspor, Pieter pun menerangkan nilai tukar rupiah yang menguat selama November dan Desember serta harga minyak dunia yang menurun akan berdampak pada laju pertumbuhan impor. "Tetapi melambatnya impor lebih besar karena saya perkirakan pengusaha akan mengerem impor barang modal dan bahan baku," ujar Pieter kepada Kontan.co.id, Senin (14/1).

Meski laju impor diperkirakan melambat, tetapi Pieter memperkirakan neraca dagang di Desember masih akan mengalami defisit sebesar US$ 0,2 miliar hingga US$ 0,7 miliar. Meski begitu, angka ini masih lebih rendah dibandingkan November 2018 yang sebesar US$ 2,05 miliar.

Neraca perdagangan yang diperkirakan defisit ini terutama disebabkan oleh impor barang konsumsi yang meningkat karena natal dan tahun baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×