Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Meski sejumlah ekonom memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan kembali memangkas 25 basis points (bps), sebagian ekonom lainnya memproyeksi bank sentral akan menahan suku bunga acuannya (BI 7-Day Reverse Repo Rate) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini yang akan diumumkan Kamis (21/9) mendatang. Jika benar demikian, maka bunga acuan BI tetap di level 4,5%
Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness Eric Sugandi memperkirakan, BI akan menahan bunga acuannya di bulan ini setelah pemangkasan di bulan lalu. Hal itu lanjut dia, mempertimbangkan masih banyaknya risiko dari ketidakpastian global.
Utamanya, kenaikan suku bunga The Fed, pengurangan neraca The Fed, dan perlambatan ekonomi China. Jika dipangkas, pihaknya khawatir kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) akan tertekan
"Kami memproyeksi BI akan menahan bunga acuan di level 4,5% hingga akhir tahun," kata Eric dalam laporannya yang dikutip KONTAN, Selasa (19/8).
Sementara itu, pemangkasan di Agustus lalu tidak memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi tahun ini dan tahun depan. Sebab, pemangkasannya hanya 25 bps.
Menurut Eric, stimulus moneter hanya berfungsi sebagai fasilitator pertumbuhan ekonomi. Sementara untuk mendorongnya, dibutuhkan stimulus lebih kuat dari sisi fiskal. Khususnya untuk mendorong konsumsi dan investasi.
Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro juga memperkirakan, BI akan menahan bunga acuannya bulan ini. BI lanjut dia, baru akan memangkas BI 7-Day reverse repo rate mendekati akhir tahun nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News