Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan kenaikan inflasi oleh komoditas pangan saat jelang ramadan tidak bisa dihindari.
"Kenaikan inflasi tidak bisa dihindari. Yang bisa dilakukan adalah menjaga agar kenaikan inflasi terkendali," kata Piter pada Kontan.co.id, Kamis (16/3).
Piter menyebut kenaikan inflasi menjelang puasa dan lebaran itu sudah menjadi siklus tahunan. Sebab, kata Piter, jelang ramadan kenaikan harga akan kebutuhan pangan pasti terjadi karena ada peningkatan permintaan dari konsumen.
Baca Juga: Belanja Masyarakat Ngegas, Penerimaan Pajak Konsumsi Diproyeksi Makin Gendut
Menurutnya pemerintah dan Bank Indonesia bersama-sama dalam forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sudah memahami sepenuhnya dan bisa diyakini telah mengantisipasi.
Piter mengatakan dalam menjaga inflasi agar dapat ditekan adalah memastikan agar ketersediaan barang selalu ada. Untuknya, pemerintah perlu memastikan peningkatan pengawasan dalam distribusi barang agar tidak ada oknum nakal yang bermain peran.
"Di sisi lain pemerintah perlu lebih awal mengantisipasi apabila ada hambatan supply termasuk membuka keran impor apabila diperlukan," tambah Piter.
Baca Juga: Jelang Ramadan dan Idul Fitri, Emiten Perhotelan Dapat Angin Segar
Sebagai catatan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi umum di Indonesia bulan Februari 2023 menurun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 0,16% Month to Month (mtm) dan 5,47% Year on Year (YoY). Sementara itu, inflasi pangan begejolak bulan Februari 2023 sebesar 0,28% (mtm) dan 7,62 % (YoY).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News