kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom Indef sebut pemerintah perlu memperhatikan impor pangan


Senin, 15 Maret 2021 / 20:35 WIB
Ekonom Indef sebut pemerintah perlu memperhatikan impor pangan
ILUSTRASI. Pedagang bahan makanan berkativitas di lapak dagangannya di kawasan PEtamburan, Jakarta, Senin (1/3/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengingatkan pemerintah untuk memperhatikan impor pangan. 

“Mempertimbangkan, produksi dalam negeri karena kenaikan impor pangan diperkirakan akan terus meningkat pada semester I-2021, disusul rencana impor beras dan garam,” ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Senin (15/3). 

Peningkatan impor pangan ini juga terlihat dari data impor gula pada Februari 2021 yang naik 32,8% mom, disusul serealia termasuk gandung yang naik 23,8% mom, dan sisa industri makanan yang tumbuh 61,5% mom. 

Baca Juga: Mendag pastikan harga bahan pangan terjaga selama bulan Ramadan dan Lebaran

Pengaturan dan pengawasan impor pangan ditujukan agar harga di tingkat petani atau produsen lokal tidak mengalami penurunan, apalagi nilai tukar petani sudah tercatat turun sebesar 0,15% pada Februari 2021. Bhima melihat, ini harus diperhatikan sungguh oleh pemerintah. 

Bhima lalu menyarankan, mengatur impor ini melalui dua sisi. Pertama, kebijakan impor harus berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terkait kondisi produksi dan konsumsi beras nasional . “Jika situasi beras masih surplus, maka impor sebaiknya ditunda,” ujar Bhima. 

Kedua, pemerintah perlu mendorong kenaikan produksi dalam negeri, baik dalam hal teknologi pertanian sehingga menyelesaikan masalah distribusi. Dengan ini, kapasitas produksi nasional bisa meningkat. 

Baca Juga: Kementan klaim ketersediaan pangan aman hingga akhir Mei 2021

Kalau dalam kasus wacana impor garam, khusus komoditas  ini memang ada kendala di kualitas. Nah, di sini peran pemerintah diperlukan untuk mendorong kualitas garam lokal agar memenuhi standard industri. 

Sementara ke depan, Bhima memperkirakan akan ada peningkatan impor, khususnya menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran. Pemerintah juga perlu mengantisipasi mulai naiknya impor barang konsumsi karena faktor seasonal ini. 

Selanjutnya: Ini penyebab harga telur malah anjlok jelang bulan puasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×