kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Danamon: Cadangan Devisa RI Masih Cukup Jadi Bantalan Pergerakan Rupiah


Kamis, 25 Agustus 2022 / 18:51 WIB
Ekonom Danamon: Cadangan Devisa RI Masih Cukup Jadi Bantalan Pergerakan Rupiah
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung uang di salah satu bank di Jakarta, Jumat (28/1). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/01/2022.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski sempat menurun pada Juli 2022, Analis Makroekonomi Bank Danamon Indonesia Irman Faiz tetap optimistis cadangan devisa mampu untuk menahan pergerakan rupiah hingga akhir tahun 2022. Pun, di tengah ketidakpastian global yang masih menghadang. 

"Cadangan devisa secara keseluruhan masih akan tetap kuat dan cukup sebagai first line of defense (bantalan pertama) untuk pergerakan nilai tukar rupiah," tegas Faiz kepada Kontan.co.id, Kamis (25/7). 

Meski begitu, Faiz memperkirakan posisi cadangan devisa pada akhir tahun 2022 berpotensi menyusut dari posisinya pada Juli 2022 yang sebesar US$ 132,2 miliar dan lebih kecil dari posisi akhir tahun 2021 yang mencapai US$ 145,9 miliar. Menurut hitungannya, cadangan devisa pada akhir tahun ini akan berada di kisaran US$ 130 miliar hingga US$ 131 miliar. 

Menyusutnya cadangan devisa ini juga dipengaruhi oleh potensi berkurangnya surplus neraca perdagangan Indonesia, seiring penurunan harga komoditas yang menggerus ekspor dan meningkatnya impor karena perekonomian yang mulai menggeliat dan menambah permintaan. 

Baca Juga: BI: Meski Menyusut, Cadangan Devisa Masih Cukup untuk Jaga Rupiah

Walau ada kemungkinan tersebut, Faiz meyakini posisi cadangan devisa masih tetap kuat karena ditopang oleh mulai masuknya arus modal asing ke pasar keuangan dalam negerti (capital inflow), terutama di surat berharga negara (SBN) dan pasar saham. 

"Selain itu, masih ada potensi dari penerbitan global bonds dari pemerintah. Sehingga, secara keseluruhan cadangan devisa masih cukup," tambahnya. 

Dengan kondisi tersebut, Faiz pun memperkirakan nilai tukar rupiah untuk bergerak di kisaran Rp 14.600 per dolar Amerika Serikat (AS) hingga Rp 14.700 per dolar AS. "Ini mempertimbangkan juga BI sudah mulai berada di siklus kenaikan suku bunga," tandas Faiz. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×