Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setoran dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diperkirakan akan meleset dari target yang ditetapkan pada tahun lalu, yaitu sebesar Rp 49 triliun. Hal ini disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat kerja (raker) dengan DPR RI, Jumat (3/4).
Lebih lanjut, Erick memproyeksikan setoran BUMN baru akan kembali normal pada tahun 2022 mendatang.
"Tapi pada kondisi saat ini, sejujurnya untuk dividen 2020 pun kemungkinan kami meleset, di 2021 pastinya jauh sekali. Dikarenakan kami sudah melihat bagaimana dampak-dampak yang terjadi di BUMN, maka diharapkan pada 2022 sudah kembali stabil," kata Erick.
Baca Juga: Modal bank cukup kuat, instrumen pandemic bonds mencukupi hadapi efek wabah corona
Penyebab melesetnya target setoran BUMN di tahun ini karena wabah virus corona (Covid-19). Erick pun telah memetakan beberapa sektor BUMN yang terpapar wabah virus corona.
Seperti sektor perbankan yang kemungkinan terjadi peningkatan Non Performing Loan (NPL). Lalu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pertamina yang akan terdampak setelah cashlow-nya terganggu akibat pelemahan nilai tukar rupiah.
Selain itu, perusahaan pelat merah di sektor pariwisata dan transportasi juga akan mengalami penurunan kinerja akibat turunnya permintaan.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet pun menghitung, setoran dividen yang diberikan perusahaan BUMN ke pemerintah untuk tahun ini memang akan turun di kisaran Rp 30 triliun hingga Rp 40 triliun.