kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom CORE: Setoran dividen BUMN diproyeksi cuma Rp 30 triliun hingga Rp 40 triliun


Minggu, 12 April 2020 / 10:56 WIB
Ekonom CORE: Setoran dividen BUMN diproyeksi cuma Rp 30 triliun hingga Rp 40 triliun
ILUSTRASI. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Anna Suci Perwitasari

Sumbangan dividen terbesar berasal dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). "Kinerja Telkom tidak akan terganggu dengan adanya virus Covid-19, bahkan dengan adanya kebijakan work from home (WFH), traffic data pengguna Telkom tentunya akan meningkat dan akan berdampak pada naiknya laba perusahaan," kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (12/4).

Di sisi lain, kinerja perbankan BUMN dirasa masih baik walau ada penurunan. 

Namun demikian, Yusuf tak memungkiri bahwa beberapa BUMN besar lainnya tidak akan maksimal dalam menghasilkan laba dikarenakan adanya tren penurunan harga komoditas. Salah satu perusahaan BUMN yang bisa terdampak adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang bergerak di tambang batubara. 

"Sementara BUMN konstruksi akan bergantung pada seberapa lama proses recovery berlangsung untuk memastikan kembali berjalannya proyek infrastruktur. Atas dasar tersebut, memang ada potensi penurunan atau tidak tercapainya target dari setoran dividen," ujar dia. 

Baca Juga: Jakarta Mulai Terapkan PSBB, Ini Saham-Saham yang Untung dan Buntung

Lebih lanjut Yusuf bilang, penurunan ini tidak akan terjadi secara signifikan dan tekanan mulai pulih pada kuartal IV-2020. 

Sementara sektor transportasi dan pariwisata dinilai bakal pulih lebih lama. 

Selain sektor telekomunikasi dan jasa keuangan, perusahaan BUMN di sektor kesehatan diperkirakan juga akan membaik di tengah pandemi virus corona. "Memang kinerjanya bisa meningkat tetapi kontribusi dividennya masih belum sebesar sektor lainnya," pungkas Yusuf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×