kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Ekonom Celios Prediksi Koperasi Desa Merah Putih Berpotensi Gagal Bayar Rp 85 Triliun


Minggu, 20 Juli 2025 / 15:42 WIB
Ekonom Celios Prediksi Koperasi Desa Merah Putih Berpotensi Gagal Bayar Rp 85 Triliun
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memberikan paparan pada peluncuran pelatihan SDM Koperasi Merah Putih di Mandiri Corporate University, Jakarta, Rabu (25/6/2025).


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA­. Center of Economic and Law Studies (Celios) mewanti-wanti kehadiran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih (KMP) menghadapi risiko ekonomi yang besar, yang berpotensi menambah beban pada sektor perbankan dan pemerintah desa.

Peneliti Ekonomi Celios, Dyah Ayu menjelaskan bahwa berdasarkan analisis yang dilakukan pihaknya, Kopdes Merah Putih besutan Presiden Prabowo Subianto ini bisa berisiko gagal bayar terhadap pinjaman.

“Diperkirakan ada risiko gagal bayar yang dapat mencapai Rp 85,96 triliun selama enam tahun masa pinjaman, yang sangat membebani pemerintah desa sebagai penanggung jawab,” ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (20/7).

Baca Juga: Koperasi Desa Merah Putih Hadir, Nasabah Mikro Bisa Pindah dari Bank ke Koperasi

Selain itu, Dyah mengungkapkan bahwa opportunity cost yang ditanggung sektor perbankan sangat signifikan, dengan angka mencapai Rp 76,51 triliun.

"Biaya kesempatan ini menggambarkan kerugian besar yang ditanggung oleh perbankan karena lebih memilih untuk mendanai koperasi ini alih-alih menempatkan dana mereka pada investasi yang lebih menguntungkan," ungkapnya.

Tak sampai di situ, Dyah melanjutkan, kebijakan ini berpotensi merugikan perekonomian nasional, di mana berdasarkan kalkulasinya diproyeksikan Kopdes Merah Putih bisa menyebabkan penurunan PDB sebesar Rp 9,85 triliun dan pengurangan pendapatan masyarakat hingga Rp 10,21 triliun.

"Dampak negatif ini bahkan mencakup penurunan penyerapan tenaga kerja sebesar lebih dari 824.000 orang, yang menunjukkan bahwa kebijakan ini berisiko menciptakan distorsi ekonomi yang lebih besar," terangnya.

Baca Juga: Modalku: Adanya Koperasi Desa Merah Putih Saling Lengkapi Fintech Lending

Lebih lanjut, Dyah menambahkan, Kopdes Merah Putih juga menghadapi tantangan besar di sektor Sumber Daya Manusia (SDM), yang berpotensi menghambat kinerja dan keberlanjutan program ini.

"Banyak koperasi yang dikelola oleh pengurus dengan kapasitas manajerial yang terbatas, sehingga kesulitan dalam mengelola sumber daya dan menjalankan bisnis secara efisien," tandasnya.

Selanjutnya: Melintasi Kota dan Trek: Menakar Kualitas SUV Keluarga Terbaru Mitsubishi

Menarik Dibaca: Samsung Z Fold 6 dengan Layar Dua Mode, Bisa jadi Smartphone Sekaligus Tablet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×