kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   16.000   0,83%
  • USD/IDR 16.111   -106,00   -0,65%
  • IDX 7.955   62,53   0,79%
  • KOMPAS100 1.121   4,17   0,37%
  • LQ45 831   0,66   0,08%
  • ISSI 267   3,94   1,50%
  • IDX30 429   0,30   0,07%
  • IDXHIDIV20 493   0,98   0,20%
  • IDX80 124   0,23   0,19%
  • IDXV30 128   0,51   0,40%
  • IDXQ30 139   0,29   0,21%

BKPM Ungkap Tantangan Hilirisasi dan Investasi Energi Hijau


Kamis, 14 Agustus 2025 / 12:26 WIB
BKPM Ungkap Tantangan Hilirisasi dan Investasi Energi Hijau
ILUSTRASI. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM membeberkan sejumlah tantangan dalam mendukung ekonomi hijau, utamanya dalam investasi.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membeberkan sejumlah tantangan dalam mendukung ekonomi hijau, utamanya dalam investasi.

Sekertaris Kementerian Investasi dan Hilirisasi Heldy Satya Putera menyampaikan, tantangan investasi hijau khususnya pada hilirisasi adalah bagaimana mengolah sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Indonesia, agar bisa menciptakan lapangan kerja baru, dan nilai tambah bagi perekonomian dalam negeri.

“Pada saat kami menyusun suatu peta jalan hilirisasi, yang agak sulit bahwa ada kekayaan alam itu yang sifatnya dia bisa dilestarikan, ada yang tidak bisa dilestarikan,” tutur Heldy dalam agenda Talk Show 30 Tahun INDEF, Kamis (14/8/2025).

Baca Juga: Dorong Efisiensi Investasi, Kementerian PU Genjot Penerapan Bangunan Gedung Hijau

Misalnya saja hilirisasi tambang, merupakan kekayaan alam Indonesia yang tidak bisa dilestarikan. Untuk mempertahankan sektor ini, Heldy membeberkan, pihaknya mencoba membuat ekosistem dari hilirisasi nikel.

Selain itu, membuat teknologi untuk bisa melakukan recycling alias daur ulang. Agar hilirisasi ini tidak hanya menjadi nilai tambah, tetapi juga tidak merusak lingkungan.

“Nah, kebijakan yang kita buat tentu harus kebijakan juga yang mendukung kelestarian lingkungan ini atau kelestarian alam,” ungkapnya.

Selain itu, Heldy membeberkan, untuk pengembangan energi hijau, pemerintah perlahan mencoba pengembangan investasi untuk energi yang terbarukan.

Sebagaimana diketahui, BKPM mencatat, Indonesia memiliki potensi energi baru dan terbarukan yang sangat besar, yakni sebesar 3.700 gigawatt (GW).

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyampaikan, potensi energi baru terbarukan tersebut berasal dari tenaga surya, tanaga air,  dari tenaga panas bumi, tenaga angin/turbin, bioenergy, dan gelombang laut.

Baca Juga: Dorong Investasi Hijau, Cetak Biru Komite Keuangan Berkelanjutan Diluncurkan

Rosan menyebut, potensi sebagian besar yang diandalkan ada pada tenaga surya. Namun, menurutnya energi panas bumi juga turut diandalkan, karena energi panas bumi yang ada di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar.

Melihat potensi tersebut Rosan juga turut menawarkan investasi di sektor-sektor energi terbarukan yang potensial di Indonesia.

“Investor Eropa memiliki keahlian, teknologi, dan sumber daya, sementara Indonesia menawarkan banyak potensi dan pasar yang dinamis. Bersama-sama kita dapat menjembatani cakrawala ini dan menciptakan kemitraan yang mencontohkan keberlanjutan, inovasi, dan kemewahan,” tutur Rosan dalam agenda Indonesia-Europe Investment Summit 2024, Senin (9/12).

Adapun Ia membeberkan, potensi energi dari tenaga surya di Indonesia mencapai 3.294 GW dengan pemanfaatan baru 0,35 GW. Tenaga surya ini banyak tersebar di seluruh Indonesia khususnya di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat dan Riau yang memiliki tingkat radiasi lebih tinggi.

Selanjutnya: Bertolak ke Mekkah, CEO Danantara Tinjau Lokasi Pembangunan Kampung Haji RI

Menarik Dibaca: Infinix Hot 60 Pro Didukung Banyak Fitur Unggulan,HP Entry Level Jadi Naik Kelas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×