Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Maybank, Myrdal Gunarto optimistis pemerintah bisa mencapai target defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) 2,5% dari produk domestik bruto (PDB). Kendati demikian, Myrdal tidak menampik bahwa impor akan semakin besar meskipun pertumbuhannya diperkirakan melambat karena pemerintah mengelola impor.
"Ekspektasi positif pada posisi neraca perdagangan domestik seiring kebijakan pemerintah untuk mengelola total impor untuk kebutuhan infrastruktur," ungkap Myrdal saat dihubungi KONTAN.CO.ID, Kamis (3/1).
Menurutnya, kebutuhan impor untuk infrastruktur tidak sebesar tahn 2018 karena ada beberapa proyek pemerintah yang dirasionalisasi, contohnya proyek listrik.
Realisasi impor bahan bakar juga akan lebih sedikit setelah pergerakan harga minyak global yang diproyeksikan terus menurun.
Namun demikian, Myrdal mengatakan tetap perlu memantau dampak lebih lanjut dari perkembangan prospek ekonomi global terhadap posisi perdagangan ekspor domestik. Terutama melihat kelanjutan perang dagang global dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok.
Ada kemungkinan retalasi dan permintaan domestik di Tiongkok melemah, sehingga berpotensi membatasi impor dari Amerika Serikat (AS). Dengan demikian kesepakatan untuk mengurangi defisit perdagangan AS dengan Tiongkok bisa terhambat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News