kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Permata prediksi neraca dagang Oktober 2020 surplus US$ 2,55 miliar


Senin, 16 November 2020 / 04:48 WIB
Ekonom Bank Permata prediksi neraca dagang Oktober 2020 surplus US$ 2,55 miliar
ILUSTRASI. Ekonom Bank Permata memprediksi neraca perdagangan pada Oktober 2020 masih akan mengalami surplus.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Permata memprediksi neraca perdagangan pada Oktober 2020 masih akan mengalami surplus. Bahkan, surplusnya diperkirakan meningkat dari surplus pada September 2020.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memprediksi, surplus neraca dagang pada bulan tersebut sebesar US$ 2,55 miliar atau meningkat dari surplus pada September 2020 yang sebesar US$ 2,44 miliar.

“Peningkatan surplus perdagangan bulan Oktober dipengaruhi oleh laju tahunan impor yang terkontraksi lebih dalam dibandingkan laju tahunan ekspor,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Minggu (15/11).

Terperinci, kinerja ekspor Indonesia pada bulan Oktober 2020 diperkirakan akan terkontraksi minus 2,26% yoy. Akan tetapi, secara bulanan pergerakan ekspor diperkirakana akan meningkat dari bulan sebelumnya.

Baca Juga: Mayoritas kinerja pemainnya tertekan, simak rekomendasi saham emiten batubara berikut

Kenaikannya secara bulanan akan dipengaruhi oleh kenaikan beberapa harga komoditas ekspor, seperti crude palm oil (CPO) sebesar 2,6% mom, batubara yang naik 10,5% mom, dan karet alam yang naik 12,0% mom.

Perbaikan ekspor secara bulanan juga didukung oleh peningkatan aktivitas manufaktur dari mitra dagang utama INdonesia seperti EuroZone, Amerika Serikat (AS), Jepang, China, India, dan aktivitas manufaktur global.

Di sisi lain, pergerakan impor diperkirakan akan terkontraksi sebesar minus 18,73% yoy. Akan tetapi, laju impor bulanan diperkirakan akan cenderung meningkat dengan mempertimbangkan aktivitas manufaktur Indonesia pada bulan Oktober 2020 yang kembali meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

“Meskipun aktivitas manufaktur Indonesia masih tercatat dalam fase kontraksi sehingga mengindikasikan kalau impor non-migas masih melambat bila dibandingkan dengan tahun lalu,” ujarnya.

Sementara itu, tren penurunan harga minyak mentah pada bulan Oktober 2020 yang sebesar minus 0,8% mom, mengindikasikan kalau impor migas pun diprediksi akan melambat.

Selanjutnya: Neraca perdagangan surplus, Kemendag dorong peningkatan produksi dalam negeri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×