kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Permata prediksi cadev Februari 2020 turun dikisaran US$ 2,5 miliar


Kamis, 05 Maret 2020 / 21:05 WIB
Ekonom Bank Permata prediksi cadev Februari 2020 turun dikisaran US$ 2,5 miliar
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang dollar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (10/2). Berdasarkan data Bank Indonesia, cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2017 tercatat sebesar 116,9 miliar dollar AS atau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi p


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Permata memprediksi cadangan devisa (Cadev) Indonesia pada bulan Februari 2020 menurun sebesar US$ 1,5 miliar - US$ 2,5 miliar menjadi di kisaran US$ 129 miliar - US$ 130 miliar.

Padahal, sebelumnya posisi cadev sempat meningkat pada bulan Januari 2020 menjadi sebesar US$ 131,7 miliar dari bulan Desember 2019 yang sebesar US$ 129,2 miliar.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Ada Potensi Kenaikan dari Sisi Teknikal

"Penurunan cadangan devisa didorong oleh adanya arus modal keluar dari pasar saham dan juga pasar obligasi akibat adanya sentimen Covid-19 yang muncul di pasar keuangan selama bulan Februari," kata Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Kontan.co.id, Kamis (5/3).

Josua melihat selama sebulan lalu investor asing membukukan net foreign sell mencapai US$ 340 juta dan di pasar obligasi, kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) oleh asing pun ikut tergerus US$ 2,07 miliar.

Wabah virus ini pun juga menggoyahkan posisi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Bahkan, berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), pelemahan tertinggi terjadi pada Senin (2/3) dengan posisi di level RP 14.413.

Baca Juga: Terjangkit Sentimen Korona, IHSG Selasa (3/3) Belum Juga Pulih

Kabar baiknya, Josua melihat bahwa penurunan cadangan devisa di bulan lalu ditahan oleh penyerapan di lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valuta asing (valas) oleh Bank Indonesia (BI) dengan nilai mencapai US$ 900 juta.

Untuk ke depannya, Josua memprediksi cadev berpotensi kembali meningkat sejalan dengan potensi surplus neraca pembayaran di tahun 2020 yang ditopang oleh neraca transaksi modal dan finansial.

Baca Juga: Virus corona masuk Indonesia, ini proyeksi IHSG untuk perdagangan Selasa (3/3) besok

Selain itu, BI juga telah mengeluarkan lima intervensi lanjutan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Dengan adanya intervensi ini, Josua yakin bisa membawa pengaruh positif dalam jangka pendek sehingga bisa menjaga nilai tukar rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×