kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Permata prediksi cadangan devisa Mei 2020 bisa naik hingga US$ 1,5 miliar


Senin, 01 Juni 2020 / 11:57 WIB
Ekonom Bank Permata prediksi cadangan devisa Mei 2020 bisa naik hingga US$ 1,5 miliar
ILUSTRASI. Bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (8/4). Ekonom Bank Permata memprediksi cadangan devisa Mei 2020 bisa naik hingga US$ 1,5 miliar. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/08/04/2019


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) optimistis kalau cadangan devisa (cadev) di akhir Mei 2020 akan lebih tinggi dari bulan April 2020 yang sebesar US$ 127,9 miliar. Peningkatan ini diprediksi akan sejalan dengan stabilitas eksternal dan makroekonomi yang meningkat. 

Sejalan dengan bank sentral, Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi cadev Mei akan menggendut US$ 1 miliar-US$ 1,5 miliar menjadi di kisaran US$ 128,8 miliar-US$ 129,5 miliar. 

Baca Juga: Meningkat pada April, BI yakin cadangan devisa Mei 2020 bisa naik lebih tinggi

"Cadev pada bulan Mei 2020 diperkirakan akan mengalami peningkatan, seiring dengan mulai masuknya kembali investasi asing ke pasar saham dan obligasi," kata Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (29/5). 

Josua melihat, pada Mei 2020, investor asing sudah membukukan capital inflow ke Indonesia sebesar US$ 546 juta di pasar saham. Dengan masuknya investor asing, ini mendorong penguatan tipis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,7% mtd pada Mei 2020. 

Selain itu, investor asing juga masuk ke pasar obligasi sebesar US$ 466 juta. Masuknya investor asing mampu mendorong yield obligasi tenor 10 tahun Indonesia untuk turun 53 basis point (bps) ke level 7,35%. 

Masuknya investor asing juga membawa angin segar bagi pergerakan nilai tukar rupiah. Di sepanjang Mei 2020, rupiah tercatat mengalami penguatan 1,6%. Penguatan rupiah juga terindikasi dari penurunan rata-rata volatilitas rupiah pada bulan lalu yang turun dari 21,3% menjadi 15,3%. 

"Penurunan volatilitas nilai tukar rupiah tersebut mengindikasikan bahwa langkah-langkah stabilisasi yang dilakukan oleh BI untuk menstabilkan rupiah juga cenderung marginal," tambah Josua. 

Baca Juga: BI prediksi inflasi di Mei 2020 rendah, analis: Pasar sudah priced-in

Lebih lanjut, lebih tingginya posisi cadev pada Mei 2020 juga didorong oleh lelang Surat Berharga Bank Indonesia dalam Valuta Asing (SBBI Valas) yang berhasil dimenangkan sebesar US$ 536 juta. 

Pada bulan April 2020, tercatat tidak ada yang memenangkan lelang SBBI valas ini. Sehingga kondisi tersebut menyiratkan bahwa adanya tanda perbaikan dalam permintaan di pasar keuangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×