kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.814   41,00   0,26%
  • IDX 7.172   37,45   0,52%
  • KOMPAS100 1.103   9,26   0,85%
  • LQ45 875   6,95   0,80%
  • ISSI 219   1,98   0,91%
  • IDX30 447   3,22   0,73%
  • IDXHIDIV20 539   3,38   0,63%
  • IDX80 127   1,09   0,87%
  • IDXV30 135   1,19   0,89%
  • IDXQ30 149   1,06   0,72%

Ekonom Bank Mandiri prediksi cadangan devisa April bisa capai US$ 138 miliar


Kamis, 06 Mei 2021 / 18:59 WIB
Ekonom Bank Mandiri prediksi cadangan devisa April bisa capai US$ 138 miliar
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/1). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/10/01/1019


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri memperkirakan cadangan devisa pada bulan April 2021 berpotensi untuk menguat, meski memang ada risiko untuk kembali menurun. 

“Kami memperkirakan akan berada di rentang US$ 136 miliar hingga US$ 138 miliar untuk posisi akhir April 2021, dari yang sebelumnya US$ 137,1 miliar di Maret 2021,” ujar Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman kepada Kontan.co.id, Kamis (6/5). 

Faisal lalu memerinci, potensi untuk cadangan devisa meningkat bisa terjadi karena adanya arus modal asing masuk (net inflow) sekitar US$ 0,7 miliar pada minggu terakhir April 2021. 

Baca Juga: Menkeu: Rasio utang terhadap PDB di tahun 2022 ada di kisaran 43,76% - 44,28%

Tak hanya itu, kemungkinan untuk menguat juga datang dari optimisme surplus neraca perdagangan yang masih akan berlanjut pada bulan April 2021.  Meski begitu, cadangan devisa juga berpotensi untuk menurun karena berlanjutnya faktor musiman pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah sesuai pola jatuh tempo pembayarannya. 

Pun, ada faktor musiman berupa repatriasi dividen yang memuncak di setiap kuartal II setiap tahunnya. 

Sementara itu, Faisal melihat pergerakan nilai tukar rupiah di kuartal II-2021 akan berada di kisaran Rp 14.400 hingga Rp 14.500. Ini didorong adanya  ketidakpastian di pasar keuangan global terkait pemulihan yang cepat di Amerika Serikat (AS) sehingga cenderung meningkatkan imbal hasil US Treasury. 

Kemudian, pergerakan nilai tukar rupiah juga kan dipengaruhi oleh cenderung meningkatnya kaus Covid-19 di kawasan Asia, terutama di negeri Gajah Putih. “Jadi, faktor-faktor tersebut akan membuat rupiah cenderung lebih lemah dari posisi awal tahun,” jelas Faisal. 

Baca Juga: Rasio utang terhadap PDB diprediksi membengkak pada tahun 2022

Sementara di akhir tahun 2021, Faisal memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.177. Seiring dengan hal itu, cadangan devisa juga berpotensi meningkat ke kisaran US$ 140 miliar hingga US$ 142 miliar di akhir tahun ini. 

Hal ini juga didorong mulai normalnya aliran modal asing, juga implementasi Undang-Undang Cipta Kerja serta pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang digadang mampu menarik Penanaman Modal Asing (PMA). 

Selanjutnya: Sri Mulyani tegaskan stabilitas sistem kuangan di kuartal I 2021 normal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×