Sumber: Kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
Sedangkan di Pulau Rote, Solstis Juni akan menyebabkan Matahari berada di ketinggian 55,5 derajat di arahUutara.
"Semakin ke Utara akan semakin tinggi dan semakin ke Selatan akan semakin rendah. Makanya, untuk kota-kota yang dilalui garis balik Utara (tropic of cancer) seperti Muscat (Oman), Matahari akan tepat di atas kepala ketika tengah hari saat Solstis Juni," ungkap Andi.
Andi menyebutkan, semua provinsi yang terletak di belahan Selatan akan mengalami siang yang lebih pendek. Berikut daftar wilayahnya:
- Sumatra Selatan
- Bengkulu
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Utara
- Jawa
- Bali
- Nusa Tenggara
- Maluku
- Sebagian besar Papua
Baca Juga: Cuma 16 menit waktu buat selamatkan diri, jika tsunami hantam pantai Selatan Blitar
Sementara daerah di Indonesia yang berada di belahan bumi Utara akan mengalami siang lebih panjang. Lalu, untuk daerah sekitar ekuator, tidak begitu terlihat perbedaan durasinya dengan hari biasa.
Berikut beberapa perbandingan durasi siang hari (dari terbit hingga terbenam matahari) di Indonesia saat Solstis:
- Kupang: 11,5 jam
- Jawa: bervariasi antara 11,65 hingga 11,75 jam
- Sabang: 12,5 jam
Andi mengatakan, Lampung akan mengalami siang terpendek, setidaknya selama enam bulan ini dan puncaknya ketika Solstis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Titik Balik Matahari pada 21 Juni, Durasi Siang Bisa Lebih Lama"
Penulis: Nur Fitriatus Shalihah
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary
Selanjutnya: Viral SMS gempa magnitudo 8,5 dan berpotensi tsunami, ini penjelasan BMKG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News