Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) memastikan kesiapan lahan untuk realisasi program pembangunan tiga juta rumah di perkotaan dan pedesaan.
Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid mengungkapkan saat ini ada seluas 157 hektar lahan terlantar yang bisa ditindaklanjuti untuk merealisasikan program Presiden Prabowo Subianto itu. Dari jumlah itu, seluas 1,3 juta hektar bekas tanah Hak Guna Usaha (HGU) akan disiapkan dalam waktu dekat.
"Nanti akan dilihat dengan detail, apakah cocok atau tidak. Sehingga yang cocok berapa kami belum bisa umumkan, tim masih bekerja,” ucap Menteri Nusron dalam keterangan Rabu (6/11).
Nusron juga mengaku akan bekerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dalam menertibkan penataan ruang yang ada di perumahan dan kawasan pemukiman.
Hal ini merujuk pada Undang-Undang (UU) Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, bahwa setiap perumahan dan pemukiman harus menyediakan 40% fasilitias umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos), seperti masjid, taman bermain, tempat olahraga, dan sebagainya.
Baca Juga: Erick Thohir Siapkan Stimulus Berbeda untuk Selamatkan 7 BUMN Sakit
“Kami akan mengusulkan dibentuk Satgas bersama untuk menertibkan tata ruang terutama di kawasan pemukiman dan perumahan," jelasnya.
Walau begitu, pihaknya menegaskan rencana pembentukan satgas tata ruang ini baru sekedar usulan dan akan di laporkan kepada Kepala Negara dalam waktu dekat.
"Bagaimana sistem pola kerjanya, menunggu kami lapor kepada Bapak Presiden," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) resmi melakukan groundbreaking proyek perdana program 3 juta rumah yang digelar di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Dalam laporannya, groundbreaking pembangunan rumah susun gratis yang masuk dalam program 3 juta rumah tersebut tak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melainkan menggandeng para pelaku usaha swasta yakni Agung Sedayu Group dan PT Bumi Samboro Sukses.
“Jadi tanahnya ini sebagian punya saya, sebagian punya perusahaan. Sebagai menteri harus memberi contoh gotong royong," kata Ara saat melakukan groundbreaking di Tangerang, Jumat (1/11).
Peletakan batu pertama pembangunan rumah gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tersebut dilaksanakan di atas lahan seluas 2,5 ha.
Ara menjelaskan, rumah gratis yang dibangun sebanyak 250 unit dengan tipe 60/36 tersebut akan diperuntukkan untuk MBR yang belum mempunyai rumah dari berbagai kategori seperti untuk guru.
Selain itu, rumah tersebut juga bakal diperuntukkan bagi anggota TNI/Polri dan ASN yang berpangkat dan bergaji rendah, termasuk para milenial yang bergaji rendah, serta rakyat kecil dengan penghasilan tidak tetap.
Baca Juga: Menteri Ara Minta Tanah Sitaan KPK Dimanfaatkan untuk Perumahan Rakyat
Selanjutnya: Roatex Berharap Sistem Bayar Tol Tanpa Berhenti Bisa Berjalan pada Kuartal I 2025
Menarik Dibaca: Alibaba DAMO Academy Meluncurkan Model Perkiraan Cuaca Canggih “Baguan”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News