kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Dubes China dan Pemimpin Ormas Islam Perkuat Hubungan Indonesia-China


Jumat, 14 Maret 2025 / 22:43 WIB
Dubes China dan Pemimpin Ormas Islam Perkuat Hubungan Indonesia-China
ILUSTRASI. Ketua Umum Liga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam menghadapi dinamika global yang semakin tidak menentu, eskalasi konflik, serta tantangan ekonomi dan lingkungan, Liga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) bersama Kedutaan Besar China untuk Indonesia mengadakan acara bertajuk Tadarus Futuristik, Buka Bersama, dan Berbagi di Hotel Royal Kuningan, Jakarta.

Acara ini bertujuan memperkuat relasi Islam, Indonesia, dan China secara emosional, spiritual, dan kultural.

Ketua Umum LPOI, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, menegaskan pentingnya kerja sama strategis antara Indonesia dan China.

“Sebagai negara demokrasi dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki posisi strategis. Begitu juga dengan China, sebagai negara maju dan kuat dengan populasi terbesar di dunia. Jika diorkestrasi dengan baik, kedua negara bisa menjadi kekuatan peradaban dunia,” ujar mantan Ketua Umum PBNU dalam siaran persnya, Jumat (14/3).

Baca Juga: Bea Cukai China Perketat Inspeksi Batubara Impor Mulai 1 April

Menurutnya, hubungan Indonesia-China telah terjalin lebih dari 2000 tahun. Tidak hanya itu, hubungan historis-spiritual antara dunia Islam dan China juga telah berkembang sejak era Dinasti Tang (618-905 M), ketika Islam diperkenalkan oleh sahabat-sahabat Rasulullah SAW.

Ia menambahkan bahwa nilai-nilai Islam dan Konfusianisme dapat menjadi jembatan bagi harmoni dan perdamaian global jika dioptimalkan dengan baik.

Soroti Masalah Nasional

Dalam kesempatan tersebut, KH. Said Aqil juga menyoroti beberapa isu domestik yang tengah menjadi perhatian publik, seperti praktik oplosan minyak/BBM, pemalsuan emas, dan pengurangan timbangan minyak goreng.

Ia mengutuk keras tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai pengkhianatan terhadap bangsa.

“Ini adalah sindikasi jahat yang sangat merugikan rakyat dan negara. Pembiaran terhadap koruptor adalah awal kehancuran negara,” tegasnya.

Baca Juga: Tesla Siapkan Model Y Lebih Murah untuk Pasar China, Produksi Dimulai 2026

LPOI pun meminta kepada Presiden H. Prabowo Subianto untuk segera mengusut tuntas pelaku dan mereformasi tata kelola BUMN, dengan melibatkan pengawasan aktif dari masyarakat.

LPOI juga menyatakan kesiapan untuk menjadi garda depan dalam mendukung kebijakan Presiden demi kemajuan Indonesia.

KH. Said Aqil menekankan pentingnya peluncuran DANANTARA sebagai strategi konsolidasi ekonomi nasional. “

Ini adalah langkah penting dalam konsolidasi investasi, keuangan negara, dan sumber daya nasional untuk mewujudkan Indonesia Incorporated. LPOI siap mengawal dan mengawasi pergerakannya,” ujarnya.

Pernyataan Dubes China

Duta Besar China untuk Indonesia, H.E. Wang Lutong, menegaskan pentingnya memperkuat kembali Jalur Sutra Indonesia-China serta Jalur Sutra Islam.

Menurutnya, hubungan antara Indonesia, China, dan dunia Islam merupakan elemen yang saling melengkapi dan memberi nilai tambah.

Dengan memperkuat diplomasi kultural dan spiritual, diharapkan dapat tercipta perekat peradaban dunia yang membawa perdamaian dan kesejahteraan bagi semua pihak.

Baca Juga: China Bakal Potong Gaji Fund Manager Jika Tidak Bisa Memenuhi Janji Kinerja

Sekretaris Jenderal LPOI, Imam Pituduh, menambahkan bahwa dalam acara ini juga dilakukan pembagian paket Ramadan dari Kedutaan Besar China sebagai bukti kepedulian terhadap umat Islam di Indonesia.

Ia menegaskan bahwa upaya mempertentangkan Islam dengan China adalah tindakan yang tidak berdasar dan hanya bertujuan menciptakan propaganda negatif.

Acara ini menjadi langkah nyata dalam mempererat hubungan diplomasi, ekonomi, dan budaya antara Indonesia dan China, sekaligus menunjukkan komitmen kedua negara dalam menjaga harmoni dan kesejahteraan global.

Selanjutnya: DMMX & CRI Group Jalin Kemitraan untuk Hadirkan Teknologi Smart Retail Berbasis AI

Menarik Dibaca: Ekspansi Klinik Gigi Damessa Terus Berlanjut dengan Pembukaan Cabang Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×