kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dua Hari Lagi, Belanja di Singapura Bisa Bayar Pakai QRIS


Rabu, 15 November 2023 / 12:00 WIB
Dua Hari Lagi, Belanja di Singapura Bisa Bayar Pakai QRIS
ILUSTRASI. BI kembali mengingatkan, bahwa BI akan memperluas penggunaan QRIS ke Singapura.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali mengingatkan, bahwa BI akan memperluas penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ke Singapura. 

Deputi Gubernur BI Filianingsih mengungkapkan, kerja sama penggunaan QRIS dengan Singapura akan dilaksanakan mulai 17 November 2023. 

"Jadi (implementasi QRIS dengan Singapura). Akan ada selebrasi peluncurannya pada 17 November 2023. Tunggu tanggal mainnya," terang Filianingsih kepada awak media, Rabu (15/11) di Komplek DPR RI.

Dengan demikian, Singapura akan masuk menjadi daftar negara yang menjalin kerja sama penggunaan QRIS antarnegara dengan Indonesia, setelah Malaysia dan Thailand. 

Baca Juga: Bos BI Ingatkan Bayar Belanjaan di Singapura Bisa Pakai QRIS Mulai 17 November

Ini juga seiring dengan upaya BI dalam mengembangkan kerja sama penggunaan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) untuk mengurangi ketergantungan dengan mata uang negara utama. 

Nah setelah dengan Singapura, Filianingsih bilang bahwa BI sudah membidik beberapa negara yang akan digandeng untuk menjalin kerja sama QRIS Antarnegara dengan Indonesia. 

"Kita sudah tanda tangan dengan beberapa negara terkait kerja sama kebanksentralan, seperti Jepang, India, dan Korea Selatan. Terus ada juga regional payment connectivity, Vietnam serta Kamboja masuk juga. Jadi bertahap kita lihat mana yang siap," tegas Filianingsih. 

Ia menambahkan, BI akan melakukan penjajakan secara bertahap. Karena untuk membangun ekosistem tersebut, dibutuhkan kesiapan masing-masing negara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×