kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Draf APBNP 2013 belum juga diserahkan ke DPR


Rabu, 15 Mei 2013 / 11:43 WIB
Draf APBNP 2013 belum juga diserahkan ke DPR
ILUSTRASI. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui layanan fixed broadband IndiHome resmi menjalin kerjasama dengan PT Vidio Dot Com yang menaungi Vidio sebagai platform Over The Top (OTT).


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Meskipun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menjanjikan untuk segera menyerahkan draf Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2013 pada Selasa (14/5) kemarin, tetapi hingga kini draf tersebut belum sampai ke pihak Senayan. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Bidang Ekonomi Muhammad Sohibul Iman.

“Waktu hari Senin, pak SBY bilang mau menyampaikan (draf) APBNP kemarin (Selasa 14 Mei 2013), tapi ternyata sampai hari ini belum masuk,” kata Sohibul kepada Kontan, Rabu (15/5).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, masing-masing komisi di DPR baru bisa membahas APBNP 2013 setelah drafnya sampai ke DPR dan disampaikan dalam sidang paripurna DPR. Sohibul sendiri mengharapkan pembahasan APBNP 2013 di DPR dapat selesai dalam waktu 1 bulan. Namun kata dia, cepat atau tidaknya pembahasan tersebut tergantung pihak pemerintah dalam menyerahkan draf.

“Kalau dari aturan kan dibahas dalam waktu sebulan. Kalau dari sananya cepat, kami juga akan bergerak cepat,” tegasnya.

Seperti diketahui, awal pekan ini, Presiden SBY dan seluruh pimpinan DPR RI telah menggelar rapat konsultasi untuk membahas rencana APBNP 2013. Selain membahas rencana kenaikan BBM, rapat konsultasi tersebut juga membahas dampak perubahan asumsi makro ekonomi dalam upaya menyelamatkan kondisi fiskal dan APBN. Pemerintah akan menyusun draf RAPBN-P dengan tetap  menjaga defisit tetap di bawah 3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×