Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Edy Can
JAKARTA. Meski menuai kontroversi, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tetap akan melanjutkan pembangunan gedung baru. DPR hanya meminta tim teknis dan konsultan pembangunan gedung melakukan kajian dan menghitung ulang desain gedung tersebut.
Keputusan untuk melanjutkan pembangunan gedung baru ini merupakan hasil rapat pimpinan DPR yang digelar hari ini (6/9). Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, para pimpinan fraksi setuju melanjutkan pembangunan gedung asal tidak terlalu mewah. "Jangan gedung mewah. Yang mencederai rasa masyarakat. Tapi cukup untuk menampung kerja anggota dewan dan penambahan staf ahli yg kita inginkan," ujar Marzuki seusai Rapat Pimpinan DPR dengan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan tim teknis, Senin (6/9).
Marzuki bilang para anggota DPR tidak membutuhkan gedung yang mewah tetapi hanya ingin tempat yang bisa menampung jumlah staf ahli menjadi lima orang. Dia juga menegaskan, fasilitas kebugaran seperti spa dan pusat kebugaran juga tidak akan dimasukkan dalam desain gedung baru ini.
Dengan demikian, Marzuki mengatakan pembangunan gedung baru akan tetap dilakukan. Cuma, pembangunan yang seharusnya dijadwalkan Oktober mendatang akan mulur. "Tender yang akan dilaksanakan itu ditunda. Sampai kajian teknisnya yang kita minta itu tuntas," ujar politisi Partai Demokrat.
Pembangunan gedung ini merupakan program kerja DPR RI 2004-2009 dan dilanjutkan oleh anggota DPR RI periode 2009-2014.
Gedung itu sesuai dengan standar ruang kerja anggota dewan terdiri dari ruang kerja, anggota, ruang staf ahli dan asisten pribadi, ruang rapat kecil, kamar istirahat, KM/WC dan ruang tamu. Untuk satu anggota DPR dengan 5 staf ahli dan 1 asisten membutuhkan ruangan seluas 120 m2. Dengan demikian luas total bangunan menjadi 157.000 m2 terdiri dari 36 lantai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News