kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

DPR : Subsidi BBM membengkak, jangan bebani APBN


Kamis, 10 Februari 2011 / 20:15 WIB
DPR : Subsidi BBM membengkak, jangan bebani APBN
ILUSTRASI. Economic Outlook Bank Mandiri


Reporter: Mohamad Jumasri |

JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memperkirakan anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) akan membengkak. Penyebabnya adalah harga mentah dunia yang melonjak hingga US$ 100 per barel.

"Pemerintah melalui Kementerian ESDM sampai saat ini belum mengambil keputusan mengenai langkah apa yang perlu diambil," ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR Achsanul Qosasi saat di hubungi KONTAN, Kamis (10/2).

Kementerian ESDM diharapkan membuat keputusan yang tak membebani APBN.

Ketua komisi VII DPR, Teuku Riefky Harsya meminta, Kementerian ESDM segera mengambil tindakan yang jelas. “Alasannya subsidi untuk mobil pribadi sudah tinggi,” ujarnya.

Data terakhir, subsidi BBM untuk mobil pribadi mencapai Rp 28 triliun atau setara dengan 14 juta kilo liter dalam setahun.

Menurutnya, jika pembatasan BBM hanya mampu menghemat subsidi Rp 5 triliun seharusnya, tidak perlu dijalankan karena akan berdampak pada permasalahan politisi. "Bisa jadi diskusi publik yang mendiskreditkan pemerintah, padahal nilai ekonomisnya kecil,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×