CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.296   51,70   0,71%
  • KOMPAS100 1.122   5,01   0,45%
  • LQ45 884   -2,52   -0,28%
  • ISSI 222   2,31   1,05%
  • IDX30 455   -2,18   -0,48%
  • IDXHIDIV20 550   -3,95   -0,71%
  • IDX80 128   0,18   0,14%
  • IDXV30 138   -1,11   -0,80%
  • IDXQ30 152   -0,85   -0,55%

DPR: Pusdalsis bisa atasi kerawanan pemilu


Rabu, 12 Maret 2014 / 21:30 WIB
DPR: Pusdalsis bisa atasi kerawanan pemilu
ILUSTRASI. Ini Dia Harga iPhone 14, 14 Plus, 14 Pro, dan 14 pro Max Resmi di Indonesia


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Keberadaan Pusat Pengendalian Krisis (Pusdalsis) di daerah sangat efektif dalam meredam kerawanan pemilihan umum (pemilu). Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanudin mengatakan keberadaan Pusdalsis lebih terhadap koordinasi antar aparat keamanan.

"Sangat efektif untuk berjaga-jaga agar kerawanan tak meluas menjadi chaos," kata Tubagus melalui siaran pers yang diterima, Rabu (12/3).

Keberadaan Pusdalsus, kata politisi PDIP ini, sudah sesuai dengan amanat UU Nomor 7 Tahun 2002 tentang Penanganan Konflik Sosial.

Pusdalsis beranggotakan Kepala Kepolisian Daerah dan Panglima Komando Daerah Militer. Keduanya di bawah koordinator gubernur.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun belum lama ini sudah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri 2014. Ada delapn poin yang termuat dalam instruksi itu. Sebagian besar adalah instruksi untuk melaksanakan penanganan konflik sosial secara terpadu.

Instruksi tersebut ditujukan kepada Menko Polhukam, Menko Perekonomian, Menko Kesra, Mendagri, Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, Jaksa Agung, Kapolri, Panglima TNI, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), para Gubernur, dan para Bupati/Walikota.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko memastikan personel yang disiagakan untuk pengamanan pemilihan umum pada 9 April nanti sudah siap walaupun dalam kondisi chaos. "Kita akan mem-back up sepenuhnya kepolisian. Yang pasti kita sudah punya antisipasinya," kata Panglima.

Moeldoko juga menjamin investasi di Indonesia akan aman selama pemilu berlangsung. "TNI menjamin adanya stabilitas ekonomi. Kami akan menciptakan situasi seaman mungkin. Masa Panglima TNI takut memberikan jaminan," kata Moeldoko.

Salah satu langkah konkret yang harus dilakukan antara lain membentuk kembali Pusat Pengendali Krisis (Pusdalsis) di setiap daerah. Menurutnya, sistem tersebut dapat membuat penegak hukum lebih cepat mengantisipasi adanya potensi chaos.

Panglima TNI berkali-kali menyatakan perkembangan yang terjadi di daerah akan terus dievaluasi di Pusdalsis. Anggota tetap Pusdalsis adalah Kapolda serta Pangdam di bawah koordinator Gubernur.

Keberadaan Pusdalsis, kata dia, membuat koordinasi bantuan dari TNI dan Polri akan lebih terencana. Dia berharap berbagai kesulitan yang dihadapi pemerintah daerah bisa semakin diperkecil.

Panglima TNI mengatakan dalam pelaksanaannya, Puldasis dibantu penegak hukum lain untuk menganalisis apa yang harus diperbuat terhadap gejolak masyarakat yang timbul. "Di situlah pera pimpinan daerah membuat keputusan," katanya.

Secara umum, TNI akan ikut bertanggung jawab terhadap pengiriman logistik, pengamanan Pemilu serta menjamin netralitas TNI. Panglima bahkan akan menurunkan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dalam pengamanan pemilu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×