kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

DPR pertanyakan rencana bisnis Merpati


Rabu, 18 Mei 2011 / 12:58 WIB
DPR pertanyakan rencana bisnis Merpati
ILUSTRASI. Rayakan 40 tahun kemunculan Camry, Toyota rilis model Black Edition  


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can

JAKARTA. Komisi VI DPR mempertanyakan proses rekstrukturisasi usaha PT Merpati Nusantara Airlines. Pasalnya, maskapai nasional itu tidak melaporkan rencana bisnisnya (business plan) ke Komisi VI DPR.

Ketua Komisi VI Airlangga Hartanto mengaku belum menerima rencana bisnis tersebut. Menurutnya, Merpati seharusnya melaporkan rencana bisnis tersebut sebagai usaha untuk memperoleh pinjaman yang membutuhkan persetujuan dari DPR.

Menanggapi hal itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan pembelaannya. Menteri BUMN Mustafa Abubakar menilai, rencana bisnis tersebut tidak dilaporkan karena Badan Anggaran DPR telah memberikan restu bagi pemerintah untuk memberikan pinjaman kepada Merpati.

Catatan saja, pemerintah telah menyetujui pemberian pinjaman (subsidiary loan agreement) sebesar RMB¥ 1,8 miliar dari Exim Bank of China sebagai dana untuk merestrukturisasi dan merevitalisasi maskapai spesialis penerbangan perintis. Pinjaman itu kemudian ditujukan kepada Merpati. "Rencana penyelamatan Merpati itu merupakan hasil kesepakatan rapat kabinet pada 4 September 2008," ucap Mustafa dalam rapat kerja Komisi VI DPR dengan Merpati dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×