kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

DPR pertanyakan rencana bisnis Merpati


Rabu, 18 Mei 2011 / 12:58 WIB
DPR pertanyakan rencana bisnis Merpati
ILUSTRASI. Rayakan 40 tahun kemunculan Camry, Toyota rilis model Black Edition


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can

JAKARTA. Komisi VI DPR mempertanyakan proses rekstrukturisasi usaha PT Merpati Nusantara Airlines. Pasalnya, maskapai nasional itu tidak melaporkan rencana bisnisnya (business plan) ke Komisi VI DPR.

Ketua Komisi VI Airlangga Hartanto mengaku belum menerima rencana bisnis tersebut. Menurutnya, Merpati seharusnya melaporkan rencana bisnis tersebut sebagai usaha untuk memperoleh pinjaman yang membutuhkan persetujuan dari DPR.

Menanggapi hal itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan pembelaannya. Menteri BUMN Mustafa Abubakar menilai, rencana bisnis tersebut tidak dilaporkan karena Badan Anggaran DPR telah memberikan restu bagi pemerintah untuk memberikan pinjaman kepada Merpati.

Catatan saja, pemerintah telah menyetujui pemberian pinjaman (subsidiary loan agreement) sebesar RMB¥ 1,8 miliar dari Exim Bank of China sebagai dana untuk merestrukturisasi dan merevitalisasi maskapai spesialis penerbangan perintis. Pinjaman itu kemudian ditujukan kepada Merpati. "Rencana penyelamatan Merpati itu merupakan hasil kesepakatan rapat kabinet pada 4 September 2008," ucap Mustafa dalam rapat kerja Komisi VI DPR dengan Merpati dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×