kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

DPR masih pertanyakan pembelian tank Leopard


Selasa, 24 Januari 2012 / 16:23 WIB
ILUSTRASI. Pergerakan Rupiah--Petugas merapikan mata uang rupiah di sebuah bank di Jakarta, Rabu (4/7).


Reporter: Rahajeng Kusumo | Editor: Edy Can

JAKARTA. Komisi I DPR masih mempertanyakan rencana pengadaan tank Leopard buatan Jerman. Pasalnya, DPR menilai pengadaan tank berbobot 60 ton ini kurang cocok dengan kondisi geografis Indonesia.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Hanura, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, mengatakan, sebaiknya Kementerian Pertahanan fokus pada pembangunan markas di perbatasan laut meningkat 70% wilayah Indonesia adalah perairan. "Kenapa tidak membangun markas di laut untuk menjaga perbatasan?" ucapnya dalam rapat dengan Kementerian Pertahanan dan TNI, Selasa (24/1).

Komisi I DPR juga mempertanyakan apakah PT Pindad tidak mampu memproduksi tank yang lebih cocok dengan kondisi geografis Indonesia serta lebih ringan dengan kualitas seperti Leopard. Namun, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, TNI Angkatan Laut telah membangun kapal yang mendukung pertahanan dan transportasi di wilayah perbatasan.

Dia juga menegaskan tidak ada superioritas TNI Angkatan Laut atau TNI Angkatan Darat. Menurutnya, pemerintah mendukung angkatan darat, laut dan udara secara merata.

Seperti diketahui, pemerintah berniat membeli 100 tank Leopard bekas dari Belanda. Namun, rencana itu ditentang oleh kalangan DPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×