Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Double Double Track (DDT) antara Jatinegara dan Cakung sepanjang 9,5 km akan beroperasi pada 12 April 2019.Nantinya, jalur ganda eksisting akan dioperasikan untuk melayani operasional KRL commuterline Jabodetabek sementara jalur ganda yang baru akan digunakan untuk pengoperasian kereta api jarak jauh dan kereta api lokal.
Kegiatan pemindahan jalur (switchover) pada titik kilometer 12 dan kilometer 21 pun akan dimulai sejak 00:30 WIB. "Pemindahan jalur akan dilakukan pada malam hari, sehingga diharapkan pada pagi sudah dioperasikan," ujar Kepala Balai Teknik Jakarta Banten Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Jumardi, Senin (8/4).
Adanya pemindahan jalur ini pun akan menghambat kereta api yang datang dari timur yakni KA Kutojaya, KA Senja Utama Solo, KA Senja Utama Yogyakarya, KA Jayabaya, KA Argo Parahyangan, KA Sawunggalih, KA Gumarang. Ditambah adanya masih adanya KRL yang melintas pada malam hari.
"Kemungkinan yang terakhir berangkat dari Jakarta Kota pada 00:03, karena melintas di Jatinegara pada 00:22. Kemungkinan kereta itu yang tertahan," ujar DAOP I Bidang Operasional KAI, Sofyan Hasan.
Di hari pertama beroperasi, akan ada keterlambatan layanan kereta api commuter selama 2 hingga 6 menit akibat penyesuaian operasi, terutama kereta commuter dari arah Bekari/Cikarang.
Meski akan menghadapi hambatan di hari pertama, Jumardi mengatakan pengoperasian DDT ini akan meningkatkan layanan dan frekuensi kereta commuter sehingga penumpang dari Bekasi akan memiliki waktu yang lebih singkat dan tidak akan mengalami penahanan karena tak perlu menunggu kereta api jarak jauh terlebih dahulu.
Dengan pengoperasian DDT Jatinegara - Cakung ini, maka akan ada penutupan 2 pintu perlintasan sebidang. Perlintasan tersebut, yaitu JPL 52 di Pisangan Lama (Pasar Enjo) dan JPL 66 di Jl. Stasiun Cakung, Jakarta Timur.
Jumardi mengatakan, penutupan jalur perlintasan ini bertujuan untuk menghindarkan pengendara dari bahaya. Kemenhub pun tengah melakukan sosialisasi dengan masyarakat setempat dan pemangku kepentingan di wilayah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News