kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.424   4,00   0,02%
  • IDX 7.156   61,65   0,87%
  • KOMPAS100 1.042   11,99   1,16%
  • LQ45 813   10,32   1,29%
  • ISSI 224   1,28   0,58%
  • IDX30 424   4,95   1,18%
  • IDXHIDIV20 505   2,98   0,59%
  • IDX80 117   1,42   1,22%
  • IDXV30 119   0,29   0,25%
  • IDXQ30 139   1,52   1,11%

Dosen Unpad plagiat, ancam Helen via SMS


Kamis, 16 Mei 2013 / 13:39 WIB
ILUSTRASI. Perbandingan UMK kota besar di Jawa 2022, Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang dll


Reporter: Dyah Megasari |

BANDUNG. Salah seorang dosen bergelar Doktor berinisial I—menjabat sebagai Sekretaris Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Program Studi Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, dan kedapatan menjiplak tesis milik Helen Ryanita Nainggolan— mengancam lewat pesan singkat seluler (SMS).

Seperti diberitakan, tesis milik Helen berjudul "Tinjauan Yuridis Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik (Certification Authority) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pada Perdagangan Secara Elektronik (E-Commerce) Dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris". Tesis ini disusun untuk kelulusan program pascasarjana.

Namun, tesis tersebut disadur tanpa izin ke dalam buku berjudul Cybernotary (Dalam Aktivitas Notaris di Indonesia) yang ditulis dosen pengujinya LS, yang terakhir menjabat sebagai Pembantu Dekan I FH Universitas Padjadjaran (Unpad), bersama I selaku Sekretaris Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Program Studi Kenotariatan FH Unpad.

Buku tersebut diperkirakan beredar pada pertengahan tahun 2012 dan dijual dengan harga Rp 75.000 per eksemplar. Menurut Helen saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/5/2013), SMS tersebut diterimanya pada Rabu pekan lalu pukul 18.02 WIB. Isi pesan singkat pertama sang dosen memang tidak bernada mengancam, hanya berisi permintaan maaf dan permohonan untuk menghentikan masalah.

Isi pesan seperti yang ditunjukkan Helen adalah, "Selamat malam bu Helen, perkenankan sekali lagi saya sampaikan permohonan maaf atas kesalahan saya. Atas kesalahan tersebut saya telah diberhentikan dari Sekretaris PSMKN Unpad. Mohon kebaikan Ibu agar masalah dapat ibu hentikan sampai dicopotnya saya dan Ibu Lastuti dari jabatan, semoga Ibu berkenan demi almamater".

SMS kedua yang diterima Helen pada pukul 20.07 WIB mulai terlihat mencurigakan. Entah ada maksud apa, dosen tersebut bertanya soal keluarga. "Apakah kamu punya anak?" tulis I dalam SMS-nya.

Helen pun merasa terganggu ketika SMS ketiga dari I masuk pada pukul 20.59 WIB. Dengan tegas SMS tersebut bernada mengancam kepada Helen. Adapun isi pesannya adalah "Kamu punya dendam kepada saya? Saya bisa lebih kejam dari kamu!" tulis I lagi. (Putra Prima Perdana/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×