Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan merevitalisasi investor-investor lama yang selama ini kurang mendapat perhatian. Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Informasi BKPM Rizal Calvary Marimbo mengatakan, potensi dari investor lama untuk melakukan rencana investasi saat ini sangatlah besar.
Sesuai arahan dari Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, kita tidak boleh hanya fokus pada investor baru saja. Pasalnya, selama ini para investor lama juga memiliki peran yang besar dalam mendorong investasi. Itu karena, mereka masuk di saat negara mengalami keterbatasan fasilitas dan infrastruktur,” ujar Rizal dalam keterangan tertulis, Selasa (3/3).
Baca Juga: Pemerintah berkomitmen sejahterakan Papua dan Papua Barat melalui green investment
Untuk itu, BKPM akan melakukan revitalisasi terhadap kontribusi dan peran investor lama, baik yang berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun dari Penanaman Modal Asing (PMA). Rizal mengatakan, dalam beberapa pekan terakhir Kepala BKPM juga telah mulai menyelesaikan hambatan-hambatan investasi yang dialami oleh investor lama.
“Satu persatu masalah mereka mulai diurai dan dieksekusi langsung oleh Pak Kepala dan timnya. Ada yang mangkrak, lahannya diserobot, minta insentif fiskal, masalah Amdal, sampai dengan terbentur regulasi. Jadi mereka mau reinvestasi tapi kendalanya banyak. Kita bantu selesaikan investasinya yang mangkrak-mangkrak itu,” paparnya.
Baca Juga: Luhut tidak ingin ada pengembangan perkebunan sawit di wilayah Papua
Kata Rizal, adanya gagasan revitalisasi investor lama ini muncul dari para investor itu sendiri. Ia mengungkapkan, para investor lama datang sendiri menjumpai Kepala BKPM dan mengatakan bahwa mereka ingin melakukan investasi dan ekspansi ulang.
Beberapa alasan yang mendorong para investor ini untuk melakukan investasi ulang adalah karena mereka melihat Kepala BKPM tidak banyak teori dalam melakukan tugasnya. Terlebih, Bahlil dinilai sebagai pribadi yang praktis dan berani melakukan eksekusi.
"Kata mereka, ini yang dia tunggu. Kebijakan perizinan juga semakin tersentralisasi. Tidak di ping-pong lagi sana-sini. Katanya, mereka optimistis sekali. Ada dari Indofood, Toyota, Malindo, Agung Sedayu, Lippo Group dan sebagainya pokoknya banyak,” kata Rizal.
Baca Juga: Melihat solusi Kepala BKPM terkait kendala investasi di Papua Barat
Lebih lanjut, Rizal mengungkapkan, para investor lama juga siap untuk melakukan mitra dengan para pengusaha di daerah. Hal ini dilakukan tentu saja demi memberdayakan pengusaha dan ekonomi daerah, di mana investasi mereka ditanamkan.
“Salah satu persyaratannya, mereka akan bermitra dengan pengusaha-pengusaha daerah dan mereka tidak keberatan. Bahkan, ada yang siap membina pengusaha-pengusaha lokal, dengan catatan pemerintah benar-benar melindungi dan memudahkan investasi mereka,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News