Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) tengah menjajaki investasi luar negeri. Penjajakan ini dilakukan agar nilai manfaat dana kelolaan haji dapat dilakukan secara optimal.
Anggota Badan Pelaksana BPKH Bidang Investasi dan Kerjasama Luar Negeri, Hurriyah El Islamy mengatakan, penjajakan investasi luar negeri yang mulai dijajaki adalah investasi pada negara - negara yang tergabung dalam Dewan Kerjasama Teluk atau Gulf Cooperatin Council.
Seperti diketahui, GCC terdiri dari enam negara yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Qatar, Kuwait dan Oman.
Hurriyah menuturkan, penjajakan tengah dilakukan dengan Uni Emirat Arab. Disebutkan, bahwa investasi di UEA tetap mempertahankan prinsip syariah namun terbilang komersial.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin minta BPKH lebih produktif dalam mengelola dana haji
Kemudian penjajakan dengan Qatar yang saat ini baru membentuk power bank dengan mandatory syariah. Meski belum mengetahui secara mendalam hal tersebut, namun BPKH telah diminta bertemu secara virtual untuk menjajaki potensi kerjasama yang dapat dilakukan.
Selain itu, ada juga penjajakan dengan instansi salah satu bank syariah terbesar di dunia, di mana salah satu perusahaannya berada di Bahrain. Hurriyah mengatakan, upaya-upaya tersebut masih dalam potensi penjajakan dengan mempertimbangkan aspek keamanan, kehati-hatian, nilai manfaat dan likuiditas.
"Kami sampaikan saat ini prioritas kami masih di perhajian sehingga tempat lain kita jajaki dulu, lihat dulu, minimal kita tahu kondisinya bagaimana," ujar Hurriyah, saat ditemui di sela acara Global Investment International Forum (GIIF) 2021, Jumat (9/4).