kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Dongkrak proyeksi pertumbuhan ekonomi 2022, BI ingatkan tetap ada 5 tantangan


Rabu, 24 November 2021 / 11:29 WIB
Dongkrak proyeksi pertumbuhan ekonomi 2022, BI ingatkan tetap ada 5 tantangan
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta (25/5/2021).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) makin optimistis akan prospek pertumbuhan ekonomi di tahun 2022. 

Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi 2022 berada di kisaran 4,7% yoy hingga 5,5% yoy. Ini lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 4,6% year on year (yoy) hingga 5,4% yoy. 

“Di Indonesia, ekonomi akan pulih pada tahun 2022, insya Allah pertumbuhan akan lebih tinggi mencapai 4,7% yoy hingga 5,5% yoy di 2022, lebih tinggi dari 3,4% yoy hingga 4% yoy pada 2021,” ujar Perry, dalam Pertemuan Tahunan BI (PTBI), Rabu (24/11). 

Pertumbuhan yang kuat tersebut masih didorong oleh kinerja ekspor, ditambah dengan peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga dan juga investasi. 

Baca Juga: BI pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 jadi 3,2% - 4%

Ini merupakan buah dari pembukaan sektor-sektor ekonomi prioritas, progres vaksinasi yang meningkat, serta stimulus kebijakan yang terus diberikan oleh otoritas. 

Hanya saja, Perry mengingatkan masih ada lima permasalahan baru yang perlu dicermati, sehingga bank sentral serta pemerintah Indonesia perlu tetap menyiapkan kuda-kuda yang kuat. 

Lima permasalahan tersebut adalah, pertama, normalisasi kebijakan di negara maju dan ketidakpastian pasar keuangan global. Kedua, masih terkait dampak pandemi kepada dunia korporasi dan sistem keuangan.

Ketiga, meluasnya sistem pembayaran digital antarnegara dan risiko aset kripto. Keempat, tuntutan ekonomi hijau. Kelima, kesenjangan untuk perlunya inklusi ekonomi. 

Perry juga bilang, kelima tantangan tersebut akan dibawa Indonesia menjadi agenda prioritas dalam presidensi G20 Indonesia pada tahun depan. 

Baca Juga: Setelah menjadi perusahaan holding, Danareksa mengarah ke Super Holding BUMN?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×