kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Djarum dan Adaro Masuk Daftar Grup Pembayar Pajak Terbesar, Ini Catatan Pengamat


Selasa, 30 Juli 2024 / 16:34 WIB
Djarum dan Adaro Masuk Daftar Grup Pembayar Pajak Terbesar, Ini Catatan Pengamat
ILUSTRASI. Seorang warga memperlihakan kartu NPWP usai konsultasi pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa (5/3/2024).


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan menyelenggarakan Malam Apresiasi dan Penghargaan Hari Pajak 2024 untuk memperingati Hari Pajak Tahun 2024. 

Acara tersebut diadakan untuk mengumumkan daftar grup perusahaan dengan pembayaran pajak terbesar di Indonesia tahun 2023 serta memberikan penghargaan kepada wajib pajak yang berkontribusi besar.

Dalam keterangan resminya pada Sabtu (27/7), Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo menyampaikan bahwa acara ini mengumpulkan sejumlah wajib pajak grup besar. Suryo menjelaskan bahwa acara tersebut terinspirasi dari film "Agak Laen" yang menekankan perlunya perubahan dalam cara DJP beroperasi.

Direktur Eksekutif The Prakarsa, Ah Maftuchan, menyoroti bahwa daftar grup pembayar pajak terbesar 2023 adalah wajib pajak badan.

Baca Juga: Djarum dan Adaro Masuk Daftar Grup Perusahaan dengan Setoran Pajak Terbesar

Ia menekankan bahwa kewajiban pajak yang disetor oleh grup seperti Djarum Group, Adaro Group, Bayan Resources Group, Indofood Group, dan Sinarmas Group adalah pajak penghasilan badan (PPhB), bukan pajak pribadi pemilik perusahaan.

"Artinya, perusahaan-perusahaan tersebutlah yang membayar pajak, bukan pemiliknya secara pribadi," kata Maftuchan kepada Kontan, Selasa (30/7). Maftuchan juga mencatat bahwa kontribusi pajak dari kekayaan individu super kaya masih sangat minim, meskipun kekayaan mereka meningkat tajam selama pandemi Covid-19.

Menurut Maftuchan, kekayaan Robert Hartono dan Michael Hartono naik sekitar Rp 5 triliun pada 2023, sementara kekayaan Anthoni Salim naik sekitar Rp 43 triliun pada tahun yang sama.

Total kekayaan bersih 50 orang terkaya di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 252 miliar, dengan kenaikan kumulatif sebesar 40% pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

The Prakarsa memperkirakan bahwa potensi tambahan penerimaan dari pajak kekayaan bisa mencapai Rp 54 triliun hingga Rp 155,3 triliun per tahun, jika diterapkan pada sekitar 4.600 orang Indonesia dengan kekayaan di atas US$ 10 juta atau sekitar Rp 150 miliar.

Baca Juga: Begini Propek Saham Grup Konglomerasi Penyetor Pajak Terbesar Tahun 2023

Pajak kekayaan dianggap bisa menjadi sumber pendapatan domestik yang signifikan dan mendongkrak pendapatan negara.

Maftuchan mengusulkan skema pajak kekayaan progresif dengan tarif 1%-2%, yang akan meningkatkan tarif pajak seiring dengan besarnya nilai kekayaan bersih. "Skema ini memungkinkan karena pajak yang dipungut tidak terlalu tinggi, tetapi potensi penerimaannya tetap signifikan," tambahnya.

Berikut 20 Grup Perusahaan dengan Setoran Pajak Terbesar di Indonesia:

1. Grup Djarum - Robert Budi Hartono

2. Grup Adaro - Garibaldi Thohir

3. Grup Bayan Resource - Low Tuck Kwong

4. Grup Indofood - Anthoni Salim

5. Grup Sinarmas - Indra Widjaja

6. Grup Gudang Garam - Susilo Wonowidjojo

7. Grup Indika Energy - Hapsoro

8. Grup MedcoEnergi - Ir. Arifin Panigoro

9. Grup Musim Mas - Bachtiar Karim

10. Grup Wings - Ir. Eddy William Katuari

11. Grup Trakindo - Rachmat Mulyana Hamami

12. Grup Agung Sedayu - Susanto Kusumo

13. Grup CT Corp - Chairul Tanjung

14. Grup Harum Energy - Lawrence Barki

15. Grup Triputra - Ny. T.P. Rachmat L. R. Imanto

16. PT Pertamina (Persero)

17. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

18. PT Pupuk Indonesia (Persero)

19. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

20. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Selanjutnya: Kinerja Laba dan Pendapatan MARK Dynamics Naik Semester I-2024

Menarik Dibaca: Rekomendasi Trading Dollar AS Saat NFP AS Di Atas Konsensus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×