Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) masih melanjutkan proses investigasi terhadap kasus penyelundupan onderdil motor gede (moge) Harley Davidson dan sepeda Brompton dalam penerbangan pesawat baru Garuda Airbus A330-900.
Kasubdit Komunikasi dan Publikasi DJBC Deni Surjantoro mengonfirmasi, sejauh ini hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa barang-barang yang diangkut tersebut memang milik salah satu penumpang.
Baca Juga: Erick Thohir: Pakai filosofi Samurai Jepang, direksi Garuda sebaiknya mundur
“Ini setelah dicocokkan berdasarkan claim tag yang ada di kotak barang tersebut. Kami juga sedang lakukan interview dengan yang bersangkutan,” tutur Deny saat dihubungi, Rabu (4/12) malam.
Kendati begitu, Deni mengatakan, pihaknya belum dapat mengungkapkan identitas penumpang tersebut selama proses investigasi masih berjalan. Soal sanksi apa saja yang akan dikenakan terkait kasus penyelundupan barang tersebut pun belum dapat ditentukan hingga proses pemeriksaan secara menyeluruh oleh DJBC selesai.
Menilik dari aturan yang berlaku, pemuatan onderdil bekas moge Harley Davidson dalam penerbangan pesawat dari luar negeri ke wilayah kepabenan Indonesia jelas melanggar aturan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 203/2017 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Barang yang Dibawa Penumpang dan Awak Sarana Pengangkut, pada pasal 9, dinyatakan bahwa barang impor yang dibawa oleh penumpang atau awak sarana pengangkut wajib diberitahukan kepada Bea dan Cukai di kantor pabean setempat.
Baca Juga: Soal penyelundupan onderdil Harley Davidson, berikut penjelasan Garuda Indonesia
Pemberitahuan dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis melalui Custom Declaration atau pemberitahuan barang impor khusus. Sementara yang diketahui, onderdil moge dan sepeda yang dibawa dalam penerbangan Garuda tersebut bahkan tidak tercantum dalam manifes pesawat.