Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim mengatakan, hingga saat ini, belum ada permintaan cegah dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berkaitan dengan dugaan kasus korupsi di lingkungan Kementan.
"Tidak ada permintaan cegah tangkal kepada Pak Mentan," ujar Silmy saat ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Imigrasi, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023).
Selain itu, Silmy mengatakan, Ditjen Imigrasi tidak bisa memastikan kapan Syahrul akan kembali ke Indonesia. Sebab, kasus dugaan korupsi yang melibatkan Politikus Partai Nasdem itu ditangani sepenuhnya oleh KPK.
Baca Juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo "Menghilang", Jokowi: Ya Ditunggu, Belum Sampai Indonesia
"Kita tidak dalam hal berkoordinasi kapan pulang gitu kan, karena yang menyidiki kasusnya bukan Imigrasi, tapi KPK, jadi pertanyaan itu baiknya ke KPK," ucapnya.
Silmy hanya bisa menjelaskan, Syahrul keluar dari Indonesia pada 24 September 2024 bersama 22 delegasi dari Kementan. Rombongan Kementan tersebut terbang menggunakan Qatar Airways dengan tujuan kedinasan karena menggunakan paspor diplomatik.
Dia mengatakan, hingga hari ini Syahrul belum masuk ke Indonesia berdasarkan catatan keimigrasian. "Yang saya bisa pastikan sampai hari ini belum ada di Indonesia, itu saja," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, pihaknya saat ini kehilangan kabar atau lost contact dengan Syahrul Yasin Limpo.
Menurut Harvick, pihaknya terus mencari keberadaan Menteri Syahrul. "Betul. Jadi sampai hari ini kita terus mencari keberadaan Pak Menteri karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan Pak Menteri sampai hari ini," ujar Harvick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Baca Juga: Jurus Kabur Saat Korupsi
Pekan Lalu Menteri Syahrul menjadi sorotan publik karena baru-baru ini rumah dinasnya digeledah oleh KPK. KPK menggeledah rumah dinas Syahrul di kompleks perumahan menteri, Widya Candra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2023).
Dalam penggeledahan ini, penyidik lembaga antirasuah mengamankan uang puluhan miliar rupiah dan mata uang asing.
Selain uang, penyidik menemukan dan mengamankan 12 pucuk senjata api. Kendati kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian sudah naik tahap penyidikan, KPK hingga kini belum mengungkap identitas para tersangka.
"Di KPK ada SOP (standard operating procedure), dalam proses penyidikan itu pasti sudah ada yang ditetapkan jadi tersangka," ujar Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (29/9/2023).
Sementara itu, saat rumah dinasnya digeledah, Syahrul Yasin Limpo disebut sedang berada di Roma, Italia.
Baca Juga: Menteri Pertanian Belum Masuk ke Indonesia, Dirjen Imigrasi: Terakhir di Roma
Dalam unggahan di akun Instagram resminya, Syahrul Yasin Limpo mengatakan sedang berada di Roma, Italia, untuk menghadiri forum Global Conference on Sustainable Livestock Transformation yang diadakan oleh FAO (Food and Agriculture Organization/Organisasi Pangan dan Pertanian).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dirjen Imigrasi Sebut Belum Ada Permintaan Cegah Tangkal untuk Mentan Syahrul Yasin Limpo"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News