kontan.co.id
banner langganan top
Kamis, 10 April 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Dipta pinjam nama ayah buat beli SPBU


Selasa, 16 Juli 2013 / 19:03 WIB
Dipta pinjam nama ayah buat beli SPBU
ILUSTRASI. Cara Menjaga Kesehatan Ginjal


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Istri ketiga Irjen Djoko Susilo, Dipta Anindita ternyata meminjam nama ayahnya Joko Waskito untuk membeli pom bensin alias stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Muara Kapuk, Jakarta Utara.

Bahkan, guna memuluskan transaksi itu, sang ayah rela datang jauh-jauh dari Balikpapan. "Papa, saya mau beli pom bensin, tolong dong papa datang lihat, yang jelas tahun 2010," kata Joko Waskito, menirukan suara anaknya, Dipta saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (16/7).

Joko menuturkan, saat itu ia tengah bekerja di perusahaan minyak di Balikpapan. Menurutnya Dipta tiba-tiba meminta dirinya kembali ke Jakarta guna mengecek lokasi pom bensin yang hendak dibeli tersebut. Setibanya di Jakarta, ia pun melakukan pengecekan tersebut.

"Saya bilang bagus saja, walaupun saya tidak mengerti pom bensin," imbuhnya. Kemudian tak lama berselang, ia pun kembali diminta datang ke kantor notaris Erick Maliangkay di Prapanca, Jakarta Selatan.

Dengan didampingi Erick Maliangkay, Joko mengaku ia sama sekali tak dimintai identitas guna keperluan pembelian tersebut. Menurutnya, tanpa membaca, ia langsung meneken surat perjanjian tersebut.

Belakangan pom bensin tersebut diduga termasuk salah satu aset milik mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Djoko Susilo, yang disamarkan atas nama orang lain. Selain kasus tindak pidana korupsi, jenderal bintang dua itu juga didakwa melakukan pencucian uang atas harta yang dimilikinya dengan menggunakan nama istri-istrinya dan sejumlah koleganya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×