Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan hilirisasi yang dilakukan pemerintah Indonesia tidak akan berhenti.
Jokowi mengatakan, adanya protes atau gugatan dari organisasi internasional hingga negara lain, tidak bisa menghentikan Indonesia untuk menjalankan hilirisasi. Sebab, pemerintah ingin nilai tambah ada di dalam negeri.
“Yang jelas hilirisasi tidak akan berhenti, hilirisasi setelah nikel setop, kemudian masuk ke tembaga, ke kobalt, nanti masuk lagi ke bauksit dan seterusnya,” kata Jokowi dipantau dari Youtube Kompas TV, Kamis (10/8).
Baca Juga: LRT Jabodebek akan Diresmikan 26 Agustus, Jokowi Minta Ada Subsidi Tarif
Jokowi mencontohkan nilai yang didapat dari ekspor bahan mentah nikel dalam setahun kira kira hanya Rp 17 triliun. Namun, setelah masuk industrial downstreaming ke hilirisasi, nilainya menjadi Rp 510 triliun.
Dari jumlah itu, negara hanya mengambil pajak seperti PPN, PPh Badan, PPh karyawan, PPh perusahaan, royalti, bea ekspor, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Menurutnya, secara logika pajak yang didapat pemerintah dari nilai Rp 510 triliun tentunya lebih besar dibanding nilai Rp 17 triliun.
“Coba dihitung aja, dari Rp 17 triliun sama Rp 510 triliun gede mana?,” pungkas Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News