kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Diperiksa KPK, Deputi Kemenpora Tolak Berkomentar


Rabu, 04 September 2013 / 21:37 WIB
ILUSTRASI. Singkong.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA - Deputi V bidang Harmonisasi dan Kemitraan pada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Lalu Wildan merampungkan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (4/9/2013) malam.

Dirinya dimintai keterangan terkait penyelidikan kasus pengadaan peralatan olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Wildan terpantau keluar markas Abraham Samad Cs sekitar pukul 20.10 WIB. Pria yang hadir mengenakan batik berwarna merah itu irit berkomentar mengenai pemeriksaannya hari ini.

"Ya kita kerja sama dengan KPK terkait Hambalang ya," kata Wildan yang diperiksa hampir 11 jam tersebut.

Selanjutnya, Wildan enggan memberikan penyataan. Dirinya lalu bergegas masuk menumpangi angkutan umum yang telah menunggunya di halaman Gedung KPK.

Pada perkara proyek bernilai Rp 1,3 triliun ini, memang tengah didalami KPK. Kasus itu merupakan pengembangan kasus proyek pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang yang menelan biaya hampir Rp 1,2 Triliun. (Tribunnews.com) JAKARTA - Deputi V bidang Harmonisasi dan Kemitraan pada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Lalu Wildan merampungkan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (4/9/2013) malam.
Dirinya dimintai keterangan terkait penyelidikan kasus pengadaan peralatan olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Wildan terpantau keluar markas Abraham Samad Cs sekitar pukul 20.10 WIB. Pria yang hadir mengenakan batik berwarna merah itu irit berkomentar mengenai pemeriksaannya hari ini.
"Ya kita kerja sama dengan KPK terkait Hambalang ya," kata Wildan yang diperiksa hampir 11 jam tersebut.
Selanjutnya, Wildan enggan memberikan penyataan. Dirinya lalu bergegas masuk menumpangi angkutan umum yang telah menunggunya di halaman Gedung KPK.
Pada perkara proyek bernilai Rp 1,3 triliun ini, menang tengah didalami KPK. Kasus itu merupakan pengembangan kasus proyek pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang yang menelan biaya hampir Rp 1,2 Triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×