kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.605.000   16.000   0,62%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Didorong Surplus Neraca Perdagangan, KSSK Sebut Ketahanan Eksternal RI Masih Terjaga


Senin, 03 November 2025 / 17:29 WIB
Didorong Surplus Neraca Perdagangan, KSSK Sebut Ketahanan Eksternal RI Masih Terjaga
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat pemaparan Komite Stabilitas Sistem Keuangan di Jakarta. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mencatat ditengah ketidakpastian global yang masih tinggi, ketahanan eksternal ekonomi Indonesia tetap terjag


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mencatat ditengah ketidakpastian global yang masih tinggi, ketahanan eksternal ekonomi Indonesia tetap terjaga.

Gubernur Bank Indonesia (BI) sekaligus anggota Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Perry Warjiyo menyampaikan, ketahanan eksternal Indonesia yang masih terjaga didorong oleh surplus neraca perdagangan yang besar, dengan defisit neraca transaksi berjalan yang rendah, juga nilai tukar rupiah yang terkendali dengan kebijakan dan konsistensi BI dalam menjaga stabilitas rupiah, didukung cadangan devisa yang kuat.

Adapun surplus neraca perdagangan pada periode tersebut mencapai US$ 4,34 miliar, namun nilainya lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 5,49 miliar. Sementara itu, posisi cadangan devisa pada akhir September 2025 sebesar US$ 148,7 miliar.

“Nilai tukar pada akhir kuartal III 2025 sempat melambat sebesar 1,05 persen point to point (ppt) dibandingkan pada level akhir Agustus 2025, sejalan dengan ketidakpastian global yang meningkat tinggi pada waktu itu,” tutur Perry dalam konferensi pers KSSK, Senin (3/11/2025).

Baca Juga: Menkeu Purbaya Sebut Sistem Pendeteksi Keuangan KSSK Sudah Tak Valid

Perry membeberkan, dengan kebijakan-kebijakan dan komitmen BI, nilai tukar rupiah kembali menguat, yang mana pada 31 Oktober 2025 tercatat sebesar Rp 16,630 per dolar Amerika Serikat (AS), atau menguat 0,21 ppt dibandingkan dengan level pada akhir September 2025.

Sejalan dengan itu, juga terjadi peningkatan konversi valuta asing (valas) rupiah oleh eksportir seiring dengan penerapan penguatan kebijakan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) yang juga mendukung tetap terkendalinya nilai tukar rupiah.

Selanjutnya, Perry juga mencatat, di dalam negeri tekanan inflasi secara umum tetap terjaga dalam kisaran rata-rata 2,5% plus minus 1%. Selain itu, inflasi inti tetap rendah sebesar 2,19% dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang masih di bawah kapasitas serta didukung konsistensi kebijakan moneter dalam menjangkau ekspektasi inflasi sesuai sasaran.

Baca Juga: KSSK Pastikan Stabilitas Keuangan Terjaga Meski Tekanan Global Meningkat

“Dalam kerangka koordinasi yang erat dengan pemerintah maupun dalam KSSK, BIterus memperkuat bauran kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas perekonomian secara dengan program-program prioritas pemerintah dalam Asta Cita,” ungkapnya.

Selain itu, kebijakan moneter BI kedepan jiga diarahkan pada kesimbangan untuk menjaga stabilitas serta turut mendorong pertumbuhan ekonomi, pro stabilitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×