kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.792   29,00   0,17%
  • IDX 8.060   19,68   0,24%
  • KOMPAS100 1.116   1,26   0,11%
  • LQ45 796   -0,11   -0,01%
  • ISSI 280   0,91   0,33%
  • IDX30 418   -0,30   -0,07%
  • IDXHIDIV20 479   -0,76   -0,16%
  • IDX80 122   0,15   0,12%
  • IDXV30 134   0,08   0,06%
  • IDXQ30 132   -0,08   -0,06%

Diancam interpelasi oleh DPRD, Jokowi santai saja


Jumat, 24 Mei 2013 / 15:24 WIB
Diancam interpelasi oleh DPRD, Jokowi santai saja
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi melalui atm di kantor cabang Bank Mandiri Jakarta, Selasa (9/11)../pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/09/11/2021.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengaku santai dan biasa saja menghadapi ancaman anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang akan mengajukan hak interpelasi terkait kekisruhan program Kartu Jakarta Sehat (KJS).

"Saya santai saja, itu hal yang biasa saja. Kalau (Dewan) ingin penjelasan, kita akan jelaskan," ujar Jokowi, Jumat (24/5). Jokowi mengatakan, adalah hal biasa jika DPRD mempertanyakan dan menilai kinerja Pemprov DKI Jakarta.

"Jika mau impeachment, ya gak apa-apa, saya siap.  Mereka punya hak yang banyak, mulai dari budgeting, interpelasi, dan hak lainnya," kata Jokowi.

Sebelumnya, sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta mengancam akan menggunakan hak interplasi terhadap Jokowi. Hal itu dikarenakan, sebagian anggota DPRD menilai Jokowi belum mampu menuntaskan masalah kekisruhan 16 Rumah Sakit (RS) swasta yang sempat menyatakan hengkang dari program KJS.

Bahkan, anggota Komisi E DPRD, Asyraf Ali mengklaim sudah ada 30 anggota DPRD yang meneken hak interpelasi terhadap Jokowi. Menurutnya penggunaan hak interpelasi oleh Dewan ini merupakan preseden buruk bagi Gubernur yang dilantik pada Oktober 2012 silam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×