kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di Tengah Pandemi, Orang Super Tajir Indonesia Bertambah 1%


Kamis, 10 Maret 2022 / 20:33 WIB
Di Tengah Pandemi, Orang Super Tajir Indonesia Bertambah 1%
ILUSTRASI. Pengunjung melintas dekat etalase produk pakaian di pusat belanja Mal Kota Kasablanka Jakarta, Kamis (10/3).


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan publikasi The Wealth Report terbaru dari lembaga riset Knight Frank, jumlah Ultra High Net Worth Individuals (UHNWIs) atau individu dengan jumlah kekayaan sangat tinggi di dunia meningkat 9,3% pada 2021.

Data menyampaikan sejumlah 51,000 orang melihat adanya peningkatan nilai aset lebih dari US$ 30 juta. Hal ini menunjukkan peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan hasil survei pada 2020 di mana angka pertumbuhan hanya tercatat 2,4%.

The Wealth Report untuk wilayah Asia Pasifik mengungkapkan adanya angka pertumbuhan jumlah populasi UHNWIs di Indonesia pada 2021 (yoy) sebesar 1%, meskipun masih berada dalam situasi pandemi dan pemulihan ekonomi berkala.

Baca Juga: Knight Frank Indonesia Proyeksikan Ada Tambahan 7 mal baru di Jakarta Hingga 2024

Head of Research Knight Frank Asia Pacific Christine Li mengatakan, meskipun masih tertinggal dengan beberapa negara tetangga, Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan dengan Malaysia dan Vietnam.

Sebab negara tetangga justru tercatat mengalami penurunan jumlah populasi UHNWIs sebesar -0,4% dan -1% di 2021.

“Berdasarkan Wealth Sizing Model yang disusun oleh Knight Frank, jumlah populasi UHNWIs di Indonesia alami sedikit peningkatan yaitu sebesar 1% (yoy) di 2021,” kata dia dalam paparan Press Conference secara virtual, Kamis (10/3).

Sementara itu, Christine menambahkan untuk jumlah populasi HNWI atau individu dengan jumlah kekayaan mencapai US$ 1 juta ke atas justru menurun hingga 5% secara tahunan dari sejumlah 86,651 menjadi 82,012.

Adapun untuk wilayah Asia Pasifik, jumlah populasi HNWI dan UHNWI tumbuh lebih cepat yaitu masing-masing sebesar 8,8% dan 7,5%.

“Kami memproyeksikan dalam lima tahun ke depan atau di 2026, pertumbuhan populasi kekayaan di Indonesia diprediksi masih akan sangat positif,” ujarnya.

Berdasarkan dari Wealth Sizing Model yang disusun oleh Knight Frank, Indonesia diharapkan akan memiliki angka pertumbuhan jumlah populasi HNWI sebesar 63%, lalu sebesar 29% untuk jumlah populasi UHNWI dan juga sebesar 38% untuk jumlah populasi miliarder.

Adapun angka tersebut bahkan lebih besar dari rerata angka pertumbuhan HNWI di dunia yaitu sebesar 52,3%, yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan kekayaan ketiga tercepat di Asia Tenggara.

Baca Juga: Knight Frank Mencatat Penjualan Lahan Industri Naik 22% Sepanjang 2021

Sementara, jika dilihat dalam 10 tahun dari 2016 hingga 2026, Knight Frank memprediksi jumlah populasi UHNWIs akan meningkat lebih dari dua kali lipat yaitu dari 348,355 menjadi 783,671 di dunia pada tahun 2026.

Di samping itu, Asia juga diprediksi akan mendekati Eropa yang menduduki posisi kedua sebagai pusat populasi orang kaya terbesar di dunia.

Dalam kurun waktu tersebut, Selandia Baru juga diprediksi sebagai negara yang akan memiliki angka pertumbuhan populasi UHNWIs tertinggi di dunia sebesar 270%.

“Di mana posisi selanjutnya diisi oleh Singapura sebesar 268% atau lebih dari 6,000 orang,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×