kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di Tengah Pandemi, Jokowi Minta Holding BUMN Pariwisata Berbenah


Kamis, 13 Januari 2022 / 21:28 WIB
Di Tengah Pandemi, Jokowi Minta Holding BUMN Pariwisata Berbenah
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo mengendarai sepeda motor Kawasaki W175 custom saat melaksanakan kunjungan kerja di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. ANTARA FOTO/Setpres-Agus Suparto/rwa.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta holding BUMN pariwisata atau InJourney berbenah di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Kondisi pandemi dinilai menjadi waktu yang tepat melakukan perbaikan bagi holding yang baru diluncurkan tersebut. Pasalnya pariwisata memiliki peran penting dalam ekonomi Indonesia sebelum pandemi.

Sumbangan devisa sektor pariwisata menjadi yang terbesar kedua dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) mencapai US$10 miliar. Sektor tersebut juga mampu menyerap 13 juta tenaga kerja

"Kita harus memanfaatkan ini sebagai titik balik untuk melakukan sebuah lompatan. Momentum untuk melakukan penataan, momentum untuk melakukan transformasi, membangun sebuah ekosistem yang lebih kuat dan tangguh," ujar Jokowi saat peluncuran InJourney di Mandalika, NTB, Kamis (13/1).

InJourney dinilai menjadi perusahaan yang besar. Hal itu mulai dari penerbangan, pengelolaan airport, hingga jaringan pengelolaan 120 hotel.

Baca Juga: Menteri Teten Pastikan Kesiapan UMKM di Ajang MotoGP Mandalika

Selain itu InJourney juga memiliki kawasan pengelolaan pariwisata seperti KEK Mandalika hingga Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Holding tersebut juga menyediakan pernak-pernik kerajinan melalui Sarinah.

"Kendala-kendala yang menghambat kemajuan sektor pariwisata harus segera kita selesaikan. Masalah konektivitas, segera selesaikan. Masalah hambatan infrastruktur, di mana titik-titik yang memerlukan suntikan infrastruktur segera diselesaikan. Begitu juga hambatan lainnya, termasuk dalam hal tata kelola dan manajemen BUMN-BUMN pariwisata, agar ini tidak menggerus kesempatan kita untuk melompat maju," jelas Jokowi.

Jokowi memastikan penataan BUMN pariwisata menjadi keharusan. Pasalnya selama ini pengelolaan sektor tersebut berjalan secara terpisah.

Bergabungnya BUMN pariwisata akan menambah pengelolaan aset yang besar. Sehingga hal tersebut akan dapat dikelola dengan lebih baik dan memberikan keuntungan besar. "Tadi disampaikan oleh Pak Menteri Erick, di 2024 akan muncul aset, berapa? Rp 260-an triliun. Hati-hati saya catat," ungkapnya.

Baca Juga: Naik Motor, Presiden Jokowi Tinjau Infrastruktur Perhelatan MotoGP 2022

Aset tersebut pun dipastikan Jokowi merupakan aset berkualitas baik. Bekas Gubernur DKI Jakarta itu berharap kemajuan sektor pariwisata dapat dirasakan dampaknya oleh masyarakat sekitar.

"Segera bentuk ekosistem lintas sektor yang melibatkan BUMN, melibatkan swasta, melibatkan masyarakat lokal dan UMKM-UMKM yang ada di daerah," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×