kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.408   -27,00   -0,16%
  • IDX 7.161   19,63   0,27%
  • KOMPAS100 1.042   1,54   0,15%
  • LQ45 812   0,25   0,03%
  • ISSI 225   0,02   0,01%
  • IDX30 425   0,46   0,11%
  • IDXHIDIV20 509   -1,17   -0,23%
  • IDX80 117   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 121   -0,85   -0,70%
  • IDXQ30 140   0,07   0,05%

Di Forum APEC, Prakerja Jawab Tantangan Dunia Soal Keterampilan Hijau


Rabu, 15 November 2023 / 23:44 WIB
Di Forum APEC, Prakerja Jawab Tantangan Dunia Soal Keterampilan Hijau
ILUSTRASI. Penerima beasiswa pelatihan Prakerja Gelombang 62 bisa memilih berbagai kelas pelatihan


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Ketidaktahuan masyarakat terhadap pelatihan yang harus diambil juga menjadi salah satu alasan yang kerap dijumpai, terlebih sebelum adanya pandemi Covid-19, di mana mayoritas pelatihan dilakukan secara tatap muka.

"Itulah mengapa Prakerja menggunakan pendekatan end-to-end secara digital, untuk dapat memberikan akses pelatihan kepada setiap orang untuk dapat meningkatkan kemampuannya. Karena kita tidak punya waktu, kita harus tetap bekerja, serta kita harus memberikan pelatihan yang relevan" ucap Denni.

Pendekatan end-to-end secara digital yang dilakukan Prakerja, juga sekaligus menjawab tantangan geografis Indonesia, tentang bagaimana menyediakan program pelatihan yang bersifat skilling, reskilling, dan upskilling bagi masyarakat yang tersebar di lebih dari ribuan pulau dalam suatu negara.

Baca Juga: Lembaga Pendidikan Thailand Terkesan dengan Program Prakerja, Ini Alasannya

Untuk mempermudah hal tersebut, Denni memaparkan Prakerja berkolaborasi langsung bersama sejumlah pemangku kepentingan terkait.

Salah satunya adalah bursa kerja, untuk dapat mengetahui secara langsung animo masyarakat dan kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam suatu bidang tertentu.

Selain itu, kerja sama juga dibangun dengan para penyedia pelatihan, untuk dapat menyediakan pelatihan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

"Maka dari itu kita menggunakan sistem dengan mekanisme yang yang lebih desentralisasi. Kita memberikan pilihan kepada orang-orang untuk dapat memilih pelatihan apapun yang tersedia dalam ekosistem Program Kartu Prakerja," ujarnya.

Melalui Prakerja, Denni mengungkapkan setiap orang yang terpilih berhak atas manfaat senilai Rp4,2 juta atau sekitar US$300 untuk dapat membeli program pelatihan yang dikehendakinya, dan umumnya dilakukan secara daring.

Pendekatan end-to-end secara digital juga memungkinkan pemerintah menghemat anggaran, sehingga, Program Kartu Prakerja dapat dinikmati oleh lebih banyak orang di Indonesia.

Baca Juga: Temu Alumni Prakerja Maluku, Rumah Siap Kerja Berikan Pelatihan ke 1 Juta Pekerja



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×