Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan mengatakan, pengadaan bus-bus baru transjakarta dan bus sedang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menimbulkan keanehan sejak awal. Hal itu karena harga busnya yang tergolong mahal.
Menurutnya, sangat aneh jika harga bus buatan China bisa lebih mahal dari bus buatan Jepang dan Jerman. Ia pun membandingan bus kota terintegrasi busway (BKTB) milik Pemprov DKI, dengan kopaja AC.
"Bus sedang (BKTB) dibeli dengan harga Rp 650 juta per unit. Sementara kopaja AC yang merk-nya Toyota, harganya Rp 450 juta. Jadi, masa lebih mahal bus China? Itu juga langsung berkarat," kata Azas kepada Kompas.com, Minggu (9/2/2014).
"Bus gandeng harganya Rp 3,7 miliar. Saya baru pulang dari Jerman, jadi ada bus baru dari Daimler yang solarnya sudah Euro V, hybrid, dan yang jelas kualitasnya lebih bagus. Itu harganya Rp 3,2 miliar," tambahnya.
Untuk informasi, saat peluncuran bus Kopaja AC rute Ragunan-Monas pada awal Juni 2013, pihak Kopaja sempat menjelaskan jika spesifikasi bus yang mereka gunakan adalah Toyota Dyna yang proses perakitannya dilakukan oleh perusahaan karoseri Delima Mandiri.
"Kita mandiri tanpa subsidi, tanpa hibah dari Pemprov. Satu busnya seharga Rp 460 Juta. Untuk pendanaan pinjaman dari BNI," kata ketua umum kopaja Nanang Basuki, ketika itu.
Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana juga menyampaikan keprihatinannya atas kondisi bus-bus yang dibeli dengan menggunakan APBD tersebut. Menurutnya, seharusnya Dinas Perhubungan dan Inspektorat Daerah melakukan pemeriksaan lebih rinci saat serah terima dari kontraktor.
"Double prihatin kita, karena selain lebih mahal, kualitasnya juga buruk. Bus-bus dari Jepang juga ada proses pengapalan, tapi kualitasnya tidak seperti ini," ujar anggota Komisi B ini.
Sebelumnya diberitakan, beredar rangkaian foto-foto yang menggambarkan komponen bus transjakarta dan BKTB yang rusak. Rangkaian foto-foto itu menunjukan ada lima transjakarta articulated dan delapan BKTB yang tidak layak.
Bus transjakarta jenis articulated bus atau bus gandeng dengan nomor kendaraan B 7146 IX dan nomor seri bus AK5200, kondisi beberapa komponen tampak tidak seperti baru. Tabung oli power steering berkarat, turbo sensor berkarat, indikator air cleaner berada di batas kuning-merah (tidak layak), pulley terbuka sehingga gemuk bocor, tabung knalpot karatan, water coolant bocor (mesin masih hidup), kompresor AC berjamur, kabel otomatis spion terpasang tak rapih, rangka kendaraan berkarat dan lain-lain.
Untuk BKTB, kondisinya tak jauh berbeda. BKTB bernomor kendaraan B 77241 IV misalnya, instrumen dashboard tidak dibaut, kaca spion retak, tutup panel speedometer kendur, karet penutup persneling terlepas, wiring electrical menempel di manifold. Dari delapan unit BKTB yang ada di dalam foto tersebut, satu bus diketahui belum memiliki pelat nomor Polisi dan satu lagi memakai pelat kendaraan provit. (Alsadad Rudi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News