Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Direktur Utama PT Sun Abadi, Indra Krisna, selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) menampik bahwa bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang baru diluncurkan, adalah barang bekas.
Dihubungi Kompas.com pada Minggu (9/2) malam, Indra mengungkapkan, bus kota dengan spesifikasi high floor hanya ada dua di dunia. Yakni Bogota di Kolumbia dan Jakarta, Indonesia. Oleh sebab itu tak mungkin bus tersebut merupakan bus bekas.
"Bus kota di tempat lain itu low floor. Saat mendapat pesanan dari Dishub DKI, kita langsung rakit itu. Enggak mungkin bus yang speknya cuma ada dua di dunia itu yakni bus bekas," tegas Indra.
Sementara, soal kerusakan yang terjadi di beberapa komponen bus, Indra mengatakan hal itu terjadi ketika proses pengapalan. Pengiriman bus dilakukan dua kali. Pertama awal bulan November 2013 serta yang kedua, pertengahan bulan November 2013.
Pengiriman pertama, lanjut Indra, tidak ada masalah. Sementara, pengiriman kedua terkendala cuaca berkabut serta gelombang tinggi. Alhasil bus yang sesuai jadwal dikirim 20 November dari Pelabuhan Shanghai dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok tanggal 3 Desember, jadi molor hingga berangkat tanggal 29 November dan tiba 2 Januari 2014. Pada saat terapung di lautan dengan cuaca badai itulah, proses korosi komponen bus-bus, terjadi.
"Harusnya proses pengapalan bus hanya setengah bulan menjadi satu setengah bulan.Cuaca memang tak bisa disalahkan," ujarnya.
Indra juga menegaskan bahwa segala barang kiriman yang rusak akibat proses pengapalan bukan tanggung jawabnya, melainkan pihak pelayaran. Atas komunikasinya dengan pihak pelayaran, komponen bus yang rusak tersebut bakal segera diganti baru.
Sebelumnya diberitakan, terdapat rangkaian foto-foto yang menggambarkan komponen bus Transjakarta dan BKTB yang rusak. Rangkaian foto-foto itu menunjukan ada lima Transjakarta articulated dan delapan BKTB yang tidak layak.
Bus Transjakarta jenis articulated bus atau bus gandeng dengan nomor kendaraan B 7146 IX dan nomor seri bus AK5200, kondisi beberapa komponen tampak tidak seperti baru. Tabung oli power steering berkarat, turbo sensor berkarat, indikator air cleaner berada di batas kuning-merah (tidak layak), pulley terbuka sehingga gemuk bocor, tabung knalpot karatan, water coolant bocor (mesin masih hidup), kompresor AC berjamur, kabel otomatis spion terpasang tak rapih, rangka kendaraan berkarat dan lain-lain.
Sementara untuk BKTB, kondisinya serupa. BKTB bernomor kendaraan B 77241 IV misalnya, instrumen dashboard tidak dibaut, kaca spion retak, tutup panel speedometer kendur, karet penutup persneling terlepas, wiring electrical menempel di manifold. Dari delapan unit BKTB yang ada di dalam foto tersebut, satu bus diketahui belum memiliki pelat nomor Polisi dan satu lagi memakai pelat kendaraan provit. (Fabian Januarius Kuwado)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News