kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Demokrat minta Prabowo hargai kontribusi Presiden Keenam SBY


Minggu, 14 April 2019 / 14:27 WIB
Demokrat minta Prabowo hargai kontribusi Presiden Keenam SBY


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai, pernyataan Prabowo Subianto dalam debat terakhir yang menyebut kegagalan perekonomian saat ini bukan hanya menjadi tanggung jawab capres petahana Joko Widodo, namun kegagalan presiden sebelumnya, termasuk Soesilo Bambang Yudhoyono,  dinilai tidak bijaksana. 

Dalam Siaran Pers Kogasma, Minggu (14/4), AHY menegaskan, Indonesia negara besar yang memerlukan pemimpin yang memiliki nilai-nilai yang luhur, bijaksana dan menjadi teladan untuk seluruh rakyat.

“Salah satu sikap teladan yang diperlukan adalah memberikan penghargaan kepada setiap usaha, pengorbanan, dan pengabdian para pemimpin sebelumnya dalam memajukan dan membangun bangsa ini,” ujar AHY.

Siapa pun yang terpilih dan telah terpilih menjadi pemimpin negara, ditegaskan AHY, pasti putra/putri terbaik bangsa, yang telah berkorban sebesar-besarnya, mulai dari waktu, tenaga, pikiran, keluarga, segalanya.

“Sikap menghargai/mengapresiasi siapa pun, apalagi yang telah berjasa untuk negeri ini, seharusnya menjadi syarat mutlak untuk dimiliki oleh pemimpin bangsa, siapa pun ia,” tandasnya. 

Karena itu, kata AHY, tidak ada ruginya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi segala capaian para presiden sebelumnya. Tugas selanjutnya, melanjutkan apa yang sudah baik, dan memperbaiki apa yang belum baik, serta menuntaskan apa yang belum tuntas.

Terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, sikap demokrat dalam koalisi Prabowo memang setengah hati. Sedari awal Koalisi dibangun, Sekjen Demokrat Andi Arief melempar isu Jenderal Kardus, kemudian ada sejumlah petinggi Demokrat di daerah, justru mendukung Jokowi.

“Sikap kecewa Demokrat atas pernyataan Prabowo wajar, makanya mereka memilih dua kaki,  andai kata Jokowi menang lagi, setidaknya Demokrat bisa lebih diterima, petinggi Demokrat memilih cari aman,” tegas Karyono.

Dinamika politik yang ditampilkan Demokrat itu, menurut Karyono, merupakan fenomena politik yang sudah menjadi tabiat para politisi di partai apa pun dalam setiap momen kontestasi pemilihan presiden. 

Yang pasti, pernyataan Prabowo semalam menurut Karyono membuat kemarahan Demokrat semakin memuncak. Namun, apakah Demokrat akan menarik dukungan terhadap Prabowo, memang jadi tanda tanya, namun dengan sikap setengah hati Demokrat, tentu saja menguntungkan Jokowi.

“Pernyataan Prabowo seperti itu tentu memukul Demokrat, wajar kemudian jika Demokrat kecewa. Tapi bisa jadi ini hanya riak saja, kecuali ada deal dari Jokowi misal ada kepastian jatah menteri, mungin saja Demokrat mengubah dukungan,” tegas Karyono.

Sebelumnya, calon presiden (Capres) nomor 02 Prabowo Subianto dalam menyebut kegagalan perekonomian saat ini bukan hanya menjadi tanggung jawab capres petahana Joko Widodo (Jokowi),

“Saya tidak menyalahkan Bapak (Jokowi). Ini kesalahan besar presiden-presiden sebelum Bapak. Kita harus bertanggung jawab," ujar Prabowo dalam debat kelima Pilpres 2019, Jumat (13/4) malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×