kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Demi rusunawa, Menaker akan datangi para gubernur


Selasa, 14 April 2015 / 22:10 WIB
Demi rusunawa, Menaker akan datangi para gubernur
ILUSTRASI. Pesan Kamar Hotel di Tiket.com, Dapatkan Voucher Diskon Spesial Hingga Rp 100.000


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Guna memastikan pembangunan rusunawa pekerja berjalan lancar, Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri akan mendatangi dan mengadakan pertemuan dengan para Gubernur. “Tentunya dibutuhkan kerjasama dengan pemda-pemda untuk mewujudkan rusunawa pekerja di 14 Provinsi itu," kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri, Senin (14/4).

Secara keseluruhan ada 14 Provinsi yang Lokasi atau Lahan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis serta Clean dan Clear yang dinyatakan siap untuk pembangunan Rusunawa. Lokasinya Lokasinya diutamakan berada di sekitar kawasan-kawasan industri.

14 Provinsi yang menjadi lokasi pembangunan rusunawa pekerja adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat. Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Papua.

Hanif menambahkan pihaknya telah melakukan peninjauan daerah yang akan dibangun rusunawa di daerah Ungaran, kabupaten Semarang. “Peninjauan telah dilakukan tadi bersama Bupati Semarang Mundjirin. Lahannya telah siap dibangun sehingga kita ingin setelah groundbreaking oleh Presiden Jokowi. Bisa langsung dibangun,” kata Hanif.

Dijelaskan Hanif, berdasarkan laporan sampai saat ini dari 7.600 unit yang akan dibangun Kemen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) sebanyak 1.724 unit sudah siap dibangun sedangkan sisanya 5.876 unit masih dalam penjajakan lahan/lokasi. Sementara itu dari 2.400 unit yang dibangun BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 1.100 unit siap dibangun dan 1.300 unit masih penjajakan lahan/lokasi.

Hanif mengatakan pembangunan program sejuta perumahan, termasuk juga 10. 000 unit Rusunawa bagi pekerja ini dilakukan untuk menekan biaya pengeluaran masyarakat, termasuk kelompok pekerja atau buruh yang memang membutuhkan.

“Dengan menekan biaya yang harus dikeluarkan oleh para pekerja untuk menyewa dan memiliki rumah, maka diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran untuk biaya rumah dan transportasi
pekerja. Kita harapkan peningkatan kesejahteraan pekerja/buruh bisa terwujud,” kata Hanif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×