Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menambah penyelesaian pembangunan bendungan baru di sejumlah provinsi lumbung pangan nasional untuk mendukung ketahanan air dan pangan nasional.
Ditargetkan pada tahun 2020 delapan bendungan yang menjadi Program Strategis Nasional (PSN) Pemerintah akan rampung.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) raih pertumbuhan laba bersih 21,25% sepanjang 2019
Delapan bendungan yakni Bendungan Paselloreng di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Bendungan Ladongi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Bendungan Tapin Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Bendungan Way Sekampung Provinsi Lampung, Bendungan Kuningan Provinsi Jawa Barat, dan tiga bendungan di Provinsi Jawa Timur yakni Bendungan Bendo di Ponorogo, Bendungan Tukul di Pacitan dan Bendungan Gongseng di Bojonegoro.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m³/tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m³/tahun dimana yang sudah dimanfaatkan sekitar 222 miliar m³/tahun untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.
“Namun potensi sebesar itu, keberadaannya tidak sesuai dengan ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air. Dengan begitu pada saat musim hujan air ditampung untuk dimanfaatkan musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk penampungan air,” kata Menteri Basuki.